REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikapi maraknya pornography yang melanda dunia anak, Laznas BMH menggelar seminar parenting bertema “We Say No to Child Pornography” di Jakarta, Selasa (25/4). Seminar tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Program LUKMAN (Perlindungan Anak Demi Masa Depan), LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) dan didukung oleh Lazis Masjid Babussalam Jakarta Timur.
Acara tersebut menampilkan tiga nara sumber. Mereka adalah Ketua Umum LPAI Kak Seto, Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak LPAI Kak Reza Indragiri, dan Kak Ida S Widayanti (kolumnis Majalah Suara Hidayatullah dan penulis buku-buku parenting).
Dalam paparannya, Kak Ida menekankan pentingnya orang tua memahami konsep pendidikan penting bagi anak, yakni gadhul bashar (menundukkan pandangan) dan hifzhul farji (menjaga kemaluan).
"Selain penjagaan serius kepada anak, orang tua harus juga menyampaikan pendidikan menundukkan pandangan (gadhul bashar) dengan menjauhkan mereka dari segala yang bisa dilihat yang terkategori pornografi, pornoaksi dan yang bisa mengundang syahwat. Selanjutnya bagaimana anak mengerti konsep menjaga kemaluan (hifzhul farji)," ujar Kak Ida dalam rilis BMH yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/4).
Kak Reza menekankan sikap penting yang dibutuhkan dari orang tua dalam masalah serius dunia anak ini. "Kalau bapak, ibu melihat anak ke warnet melihat pornografi, siapa yang salah. Anak sudah jelas, tetapi jika kita tidak melakukan apa-apa, siapa yang lebih salah," tegasnya dengan intonasi bertanya.
Oleh karena itu, Kak Reza yang juga ahli psikologi forensik itu mengatakan agar orang tua tidak ragu bertindak demi masa depan anak, sekalipun kala harus menghubungi pihak kepolisian.
Di sesi penghujung, Kak Seto menekankan bahwa orang tua harus bisa menjadi sahabat anak, bikin anak nyaman di dalam rumah. "Siapa yang hari ini marah-marah pada anak, membentak anak dan memukul anak, ketahuilah bahwa anak kita butuh cinta dan kasih sayang orang tua dalam mendidik. Ayo hadirkan semangat mendidik anak dengan cinta. Dengan begitu anak akan betah di rumah. Inilah tantangan orang tua saat ini dalam mendidik anak," urainya.
"Daripada marah kepada anak, karena perintah tidak dihiraukan, lebih baik ajak anak melakukan apapun dengan bernyanyi dan tersenyum. Ayo... kita mandi," imbaunya dengan nada bernanyi yang disambut tawa hadirin.