Jumat 28 Apr 2017 13:22 WIB

Haru yang Menderu Kalbu

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
Handayani Patrianti
Foto:

Tak hanya itu. Anti ingin agar para jamaah umrah tersebut mendapatkan lebih dari yang mereka harapkan. Salah satunya adalah meningkatkan kelas (up grade) perlengkapan ibadah umrah, seperti  mukena, kain ihram, koper dan tas.

Membawa sendiri jamaah umrah masih dilakukan oleh Anti hingga saat ini, terutama saat travelnya dipercaya melayani umrah group-group besar. “Belakangan ini, saya selalu membawa sendiri group umrah pada awal musim (setelah musim haji) dan akhir musim umrah (jelang Ramadhan). Pada pertengahan musim umrah, saya menugaskan staf untuk melayani rombongan jamaah umrah tersebut. Sebelumnya staf tersebut saya latih dengan sebaik mungkin mengenai seluruh rangkaian pelayanan ibadah umrah,” paparnya.

Anti mengaku selalu terharu setiap kali melihat jamaah umrah terharu bahkan menangis saat melihat Ka’bah. Apalagi mereka yang baru pertama kali mengunjungi Baitullah. “Banyak jamaah umrah adalah orang yang baru pertama kali melakukan umrah. Mereka sangat bahagia, doa mereka untuk bisa melihat Ka’bah terkabul. Melihat kegembiraan mereka itu, saya pun merasakan kegembiraan yang luar biasa,” tutur penggemar novel-novel pembangun jiwa karya Habiburrahman El-Shirazy.

Anti ingin agar seluruh jamaah umrah yang dipimpinnya dapat melaksanakan ibadah di Tanah Suci secara maksimal. Hal itu terutama menyangkut shalat fardhu berjamaah di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, qiyamullail, shalat Dhuha,  tadarus Alquran, dan zikir.

“Saya selalu ingatkan para jamaah, bahwa mereka datang ke Tanah Suci untuk mencari keberkahan. Shalat di Masjidil Haram pahalanya 100 ribu kali shalat di masjid lain. Shalat di Masjid Nabawi pahalanya 1.000 kali shalat di masjid lain. Sayang sekali kalau kita shalat fardhu di hotel atau pinggir jalan maupun parkir gedung dekat Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Karena itu, sedapat mungkin satu jam sebelum adzan berkumandang, jamaah sudah berada di masjid,” papar Anti.

Travel yang dipimpinnya juga melayani wisata halal, yang mengantarkan Muslim traveller dari Indonesia ke berbagai negara. “Setiap kali membawa rombongan turis Muslim ke negara-negara non-Muslim, hal yang selalu saya perhatikan dan  ingatkan kepada seluruh anggota rombongan tur adalah shalat fardhu di masjid untuk Zhuhur dan Ashar, dan shalat fardhu lainnya di hotel. Selain itu, makanan halal. Sehingga, ke mana pun Muslim traveller pergi berwisata, mereka dapat selalu menjaga shalat fardhu dan menikmati makanan halal,” ujar penggemar film komedi romantis itu. N

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement