REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sungai Nil memiliki kelebihan dan keistimewaan dibandingkan sungai-sungai lain di dunia. Di samping panjangnya mencapai 6.670 km yang membentang dari selatan ke utara, Sungai Nil juga membentang pada garis 3,30 derajat Lintang Selatan sampai 31 derajat Lintang Utara. Dengan kata lain, sungai ini memotong lebih dari 34,5 derajat garis Lintang.
Inilah yang membedakan Nil dengan sungai-sungai lainnya di dunia, karena kebanyakan sungai di dunia mengalir ke arah timur atau ke barat. Sebaliknya, Sungai Nil merupakan sungai yang mengalir melalui daerah-daerah yang beragam dan dengan iklimnya yang bermacam-macam pula.
Di daerah hulu, Sungai Nil bersumber dan mengalir dari daerah yang beriklim tropis dan berdataran tinggi. Kemudian, melewati beberapa sumbernya yang lain di daerah semitropis. Lalu, melewati daerah lembah pegunungan yang beriklim subtropis.
Dari arah Ethiopia yang beriklim sub-seasonal, salah satu sumbernya mengalir ke negara ini. Sungai Nil juga melewati daerah Sudan yang merupakan daerah yang dipenuhi hujan pada musim panas dan kekeringan musim dingin. Setelah itu, ia menerobos membelah daerah padang pasir yang ganas dan bermuara di daerah Mesir, yang beriklim laut tengah.
Dengan demikian, Sungai Nil mengalir dari daerah hijau yang terletak pada garis khatulistiwa ke daerah padang pasir yang sangat tandus di bagian utara benua Afrika. Dengan begitu, setiap Nil mengalir satu langkah, dia akan kehilangan sebagian airnya.
''Jadi, semakin ke hilir, airnya semakin berkurang. Hal ini berbeda dengan sungai-sungai lain di dunia, di mana semakin ke hilir semakin banyak muatan airnya,'' tulis Iman Firdaus, asal Pandeglang, Banten, seorang alumnus Pascasarjana dari Zamalek Univesity, Kairo, sebagaimana dikutip rumahdunia.net.
Uskur; Tempat Musa Dilahirkan?
Di daerah manakah Nabi Musa dilahirkan? Pertanyaan ini, tampaknya banyak dipikirkan setiap Muslim. Sejumlah pendapat menyatakan, Nabi Musa dilahirkan di Uksur (Luxor), sekitar dua jam perjalanan naik mobil dari Kairo ke Uksur, yang terletak di tepi Sungai Nil.
Di Uksur ini, terdapat sebuah bangunan yang sudah tidak digunakan lagi. Bangunan itu sudah tampak sangat tua, namun dipercaya ada nilai sejarah yang sangat besar, bagi peradaban bangsa Mesir.
Menurut penduduk setempat, bangunan tua itu menyimpan kisah 30 abad silam, yakni kelahiran seorang manusia, keturunan Bani Israil yang berani menentang kezaliman Firaun, raja Mesir. Dialah Musa yang dihanyutkan oleh ibunya, Yukabad, ke Sungai Nil.
Dalam bangunan tua itu, terdapat sebuah sumur yang (konon) dahulunya digunakan oleh Yukabad, ibu Musa, setelah Musa lahir. Berdasarkan sejarah, selama tiga bulan ibu Musa menyembunyikan kelahiran anaknya karena takut pada Firaun. Dan, sumur ini merupakan sumber air mereka selama dalam persembunyian.
Kedalaman sumur sekitar lima hingga delapan meter, dengan luas kurang lebih satu meter. Saat ini, lokasi itu ditutupi dengan papan biasa, namun diyakini sebagai sumur yang digunakan Yukabad untuk menyembunyikan Musa selama masa awal kelahiran.
Di sekitar sumur, kini terdapat sebuah masjid tua yang telah ditinggalkan. Kondisi ini menandakan bahwa orang-orang Uskur sudah beriman kepada Allah sejak dahulu kala. Masjid ini dibangun oleh salah seorang sahabat Rasul SAW dalam perjalanannya menuju Spanyol. Wa Allahu A'lam.