Selasa 25 Apr 2017 17:59 WIB

Sisi Lain Isra Mi'raj

Dome of The Rock (Masjid Kubah Batu) di Yerusalem, Palestina.
Foto:
Rasulullah

 

Di dalam Masjid al-Aqsha yang suci ini, Allah SWT memberi kesempatan kepada Muhammad Saw bertemu dengan para utusan Allah Ta’ala sebelumnya. Kemudian melaksanakan shalat yang diikuti oleh seluruh utusan Allah dan Nabi Saw sebagai imam.

Hal ini menunjukkan pertalian yang erat antara pengangkatan nabi terakhir dengan para utusan Allah mulai Adam alaihissalam sampai Isa ‘alaihissalam hingga utusan Allah yang terakhir, Muhammad Saw. Pengangkatan imam merupakan tanda pengakuan seluruh utusan Allah kepada kenabian Muhammad Saw, utusan terakhir, mengakui kebenaran Kitab Suci Alquran al-Karim sebagai mukjizat terbesar dan abadi yang tidak bisa diakali dan tidak bisa diuubah lagi. 

“Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar dan Mahamelihat.” (QS al-Isra: 1)

Surat Makkiyah ini dimulai dengan tasbih kepada Allah dan diakhiri dengan tahmid kepada-Nya.Yang Mahamenentukan menyebutkan paling banyak kata Alquran dan Alkitab, sebanyak 18 kali. Hal ini mengarahkan pemerhati bahwa Al Isra’ menitikberatkan pesan akan kebenaran Alquran.

Pengakuan para utusan Allah terhadap Muhammad Saw sebagai penanggung jawab Kitabullah atau Risalah yang diturunkan oleh Allah Taala. Malam Isra’ sebagai momentum proklamasi terhadap kebenaran Alqur’an.

Kedudukan Kitab Suci sebelumnya telah digantikan oleh Alquran, dan seluruh utusan Allah hanya mengakui kebenaran kitab suci yang diturunkan kepada Muhammad Saw. Proklamasi di malam Isra dan bertempat di Masjidil Aqsha merupakan pengumuman yang ditujukan kepada seluruh umat manusia di seluruh dunia tanpa terkecuali hingga akhir zaman. 

Dengan Proklamasi ini, telah diserukan pengakuan oleh para utusan Allah Ta’ala akan kenabian Muhammad Saw dan momentum pewarisan Risalah Allah Ta’ala kepada Beliau. Malam isra’ menjadi tonggak sejarah yang dinantikan oleh seluruh utusan Allah Ta’ala sekaligus pengakuan akan kebenaran Al Qur’an sebagai satu-satunya kitab suci bagi seluruh umat manusia.

Menjadi amanah terhadap umat Muhammad SAW agar selalu membaca, mempelajari, mengamalkan, mengajarkan kepada orang lain, menghafalkan dan tidak menelantarkan Alquran sebagai kitab suci dan menjadikannya sebagai urusan utama dalam kehidupan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement