REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ternyata negara dan batas batas geografinya tidak punya makna ketika ideologi pemimpinnya bukan orang-orang yang kuat dalam beragama Islam. “Mereka bisa menjual bangsa dan negara kepada kekuatan ideologi luar, sehingga batas-batas geografi tidak ada lagi. Jadi penanaman ideologi Islam pada generasi muda calon pemimpin bangsa sangatlah penting dan urgen,” tegas Dr Hasim Danuri DEA sangat mengisi kajian Islam di Masjid Alumni IPB Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/4).
Sejarah menunjukkan, Makkah dan Madinah, bisa menjadi satu ketika ideologi mereka menjadi satu, dan sebaliknya negara bisa menjadi pecah ketika ideologi batil mendominasi penduduk suatu negara. “Kita perlu umat yang kuat dan bersatu untuk menegakkan Agama Islam dan membela negara,” ujar Hasim.
Mengapa membentuk umat yang kuat dan bersatu sangat mendesak saat ini? Menurut Hasim, membentuk umat adalah suatu perintah Agama. Allah SWT memerintahkan untuk membangun umat sebagai berikut, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS 3: 104).
Hasim menambahkan, umat yang terbaik adalah yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Hal itu dinyatakan oleh Allah SWT, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS 3: 110).
Menurut Hasim, pilar pertama pembangunan umat adalah membangun kepribadian Islamiyah individu-individu rakyatnya seperti dinyatakan dalam Alquran Surah 13:11. “Isi pilar kepribadian Islamiyyah adalah iman dengan benar (QS 49:15, 8:2-4 ), takwa yang benar (2:177), dan kaaffah (2:2018),” tuturnya.
Sedangkan pilar kedua pembangunan umat, Hasim menambahkan, membangun ruhul jama’ah, yaitu membangun semangat untuk terus bersatu, tidak ingin bercerai berai, terus membangunn ikatan hati (ta’liful qulub), dan ukhuwah (QS 3:103).
Hasim mengemukakan, tugas umat adalah al khoir, amar maruf, nahi munkar sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam Alquran Surah 3:110. Kemudian, menjaga hubungan dengan Allah dan dengan manusia (QS 3:112), dan menjadi hizbullah (pasukan Allah) sebagaimana dinyatakan dalam Alquran Surah 5:54-56. “Semoga kita termasuk golongan hizbullah yang pasti gholibuun atau menang. Aamiin,” tutur Hasim Danuri.