Senin 17 Apr 2017 13:20 WIB

Politik Uang Penyebab Hilangnya Nilai-Nilai Akhlak Manusia

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Tolak politik uang.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Tolak politik uang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politik uang merupakan kolaborasi tiga kepentingan. Yakni, antara mereka yang punya kepentingan jabatan dan kepentingan menghimpun kekayaan plus hilangnya nilai-nilai akhlak di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Buya Gusrizal Ghazahar, Senin (17/4). "Bila ketiga faktor ini telah berselingkuh maka pejuang keadilan akan dimarginalkan," ungkapnya kepada Republika.co.id.

Menurut Gusrizal, pejuang kebenaran tidak bisa hanya sebatas menolak fenomena yang terjadi. Namun, juga harus lebih subtantif melakukan perubahan terhadap sistem yang bisa memutus jaringan perselingkuhan tersebut.

Gusrizal memandang, perilaku tidak berakhlak yang dipertontonkan hari ini oleh mereka yang mencari jabatan, merupakan buah dari pembiaran terhadap kerusakan sistem selama ini. "Di sinilah seharusnya hadir nilai-nilai Islam yang washatiy sebagai ukuran benar dan salah, pantas dan tidak pantas," tuturnya.

Gusrizal menyayangkan, usaha-usaha sistematis telah dilakukan untuk menyingkirkannya dan bahkan terlontar menjadi gagasan pemimpin negeri ini. "Bila mau merenungkan dangan pikiran yang jernih, apa yang berlaku hari ini, maka kita kan menyadari peringatan Allah SWT: "Maka ayat Tuhanmu yang mana lagi yang akan kamu dustakan?" (QS. al-Rahman)," kata Ketua MUI Sumatera Barat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement