Kamis 13 Apr 2017 18:30 WIB

Perang Tabuk dan Kemunculan Orang-Orang Munafik

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto:
Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir

Dalam perjalanan ini kaum Muslimin mengalami kesulitan yang sangat besar. Imam Ahmad dan lainnya meriwayatkan bahwa dua dari tiga orang bergantian menaiki satu ekor unta. Mereka juga kehabisan perbekalan air minum sehingga terpaksa memotong unta mereka untuk diambil perbekalan airnya.

Imam Ahmad meriwayatkan di dalam Musnadnya dari Abu Hurairah RA ia berkata, Pada waktu perang Tabuk kaum Muslimin mengalami kelaparan sehingga mereka berkata, Wahai Rasulullah SAW, izinkanlah kami menyembelih unta-unta kami untuk dimakan.” Nabi SAW menjawab, Lakukanlah!” Tetapi Umar RA datang seraya berkata, Wahai Rasulullah SAW, kalau mereka menyembelih unta-unta itu niscaya kendaraan kita berkurang. Tetapi, perintahkanlah saja agar mereka mengumpulkan sisa perbekalan mereka kemudian doakanlah semoga Allah memberkatinya.”

Lalu Nabi SAW memerintahkan agar sisa-sisa perbekalan mereka kumpulkan di atas tikar yang telah digelar. Maka, orang-orang pun berdatangan. Ada yang membawa segenggam gandum dan ada pula yang membawa segenggam kurma, sehingga terkumpullah perbekalan makanan yang tidak terlalu banyak, kemudian Nabi SAW memohonkan keberkahannya.

Setelah itu Nabi SAW berkata kepada mereka, Ambillah dan penuhilah kantong-kantong makanan kalian!” Kemudian mereka pun memenuhi kantong-kantong makanan mereka sampai tidak ada tempat makanan yang kosong di perkemahan kecuali mereka telah memenuhinya. Mereka juga telah makan hingga kenyang. Bahkan, makanan itu masih tersisa. Kemudian, Nabi SAW bersabda, Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah Rasul Allah. Seorang hamba yang menghadap Allah dengan dua kalimat tersebut, tanpa ragu, pasti tidak akan dihalangi masuk surga.”

Sesampainya di Tabuk, dan menunggu sekian lama kurang lebih 20 hari, pasukan Romawi tak kunjung datang. Akhirnya kesempatan itu digunakan Rasul SAW untuk menghimpun kekuatan dan menjalankan misi dakwah kepada penduduk sekitar Tabuk. Dan mereka pun menyatakan keislamannya dan siap membantu perjuangan umat Islam.

Pada September 629 M, pasukan Islam gagal mengalahkan pasukan Bizantium (Romawi Timur) dalam pertempuran Mu'tah. Banyak yang menganggap hal ini sebagai tanda melemahnya kekuatan umat Islam, dan memancing beberapa kabilah Arab menyerang umat Muslim di Madinah. Karena itu, pasukan Romawi bermaksud menghabisi umat Islam pada perang Tabuk ini. Namun, mereka tak kunjung datang.

Inilah perang terakhir yang dialami Rasulullah SAW. Sebab, pada bulan Dzulhijjah tahun 9 H, Rasul SAW melaksanakan ibadah haji ke Makkah. Tak lama setelah menunaikan haji wada (perpisahan) ini, Rasul SAW berpulang ke Rahmatullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement