Selasa 11 Apr 2017 15:23 WIB

Ridho, Si Kecil 'Cabe Rawit' dari Rumah Yatim

Rumah Yatim menggelar pelatihan dalam rangka menyetak 12 ribu SDM siap pakai.
Foto: Gunadi PM/Republika
Rumah Yatim menggelar pelatihan dalam rangka menyetak 12 ribu SDM siap pakai.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan boleh kecil, namun kecerdasan jangan anggap enteng. Bocah berambut ikal bernama Ridho Solihin Wirahinan, kelahiran Sukabumi ini patut diberikan apresiasi besar untuk semangat menempuh pendidikan. Anak Rumah Yatim kelahiran 2004 dan lama tinggal di Bogor ini bercita-cita ingin menjadi seorang Professor dan Qori di Indonesia. Demikian seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (11/4).

Selama di Rumah Yatim banyak aktivitas yang ia kerjakan, mulai dari kegiatan internal asrama maupun eksternal asrama, bahkan sibuk pula di sekolah. Jam belajar pun ia maksimalkan dengan baik, bahkan tak tanggung-tanggung, dari jam 8 sampai jam 10 malam kembali diisi dengan waktu belajar. “Habis isya belajar sampai jam 10 malam. Kalau di sekolah suka belajar bersama anak-anak, terutama sesama anak-anak yatim yang lain” cerita Ridho.

Kerja kerasnyapun terjawab. Satu semester di sekolah berbuah manis dengan berhasil meraih juara 1 kelas dari 36 siswa. Tidak mudah mengalahkan anak-anak dari keluarga yang mungkin secara ekonomi dan fasilitas sangat mendukung. Tidak hanya menjadi bintang kelas, ia pun juga menjadi bintang bagi agamanya sendiri, hal ini diwujudkan dengan berhasil menghafal Al-Qur’an hanya dalam waktu empat bulan untuk Juz 30.

Semua perjuangan tersebut dilakukan demi membahagiakan kedua orangtua. Ridho yang ditinggal sang Ayah sejak kelas 4 SD di Cibatok 01 Bogor, karena penyakit gagal ginjal, bertekad akan memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Yatim. Apalagi sehari-hari Ibu hanya bekerja sebagai penjual minuman botol di pabrik untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Tanggungan dua anak yang masih bersekolah cukup berat dijalani sang Ibu saat ini.  Bocah lucu yang begitu lugas ketika berbicara tersebut juga mengutarakan bahwa dirinya sangat beruntung bisa menjadi bagian Rumah Yatim.

 

Selain bisa bertemu banyak teman, belajar hal yang baru di Jakarta, ada amanah besar yang sang Ibu titipkan pada dirinya.  “Ridho kalau sudah besar nanti harus jadi Kyai. Kalau belajar harus sungguh-sungguh supaya cita-citanya tercapai” cerita Ridho mengulang kata ibu yang kini sudah berusia 49 tahun. Keinginan sang Ibu pun ia buktikan selama belajar di Rumah Yatim. Selain menjadi bintang kelas, ia pun ikut berbagai program skill keagamaan, seperti Tahfiz di asrama, serta bergabung Seni Baca Al-Qur’an di Sekolah. Siswa MTS Jamiatul Huda ini berharap permintaan Ibu bisa direalisasikan di masa mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement