REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia mendorong Jepang untuk mempromosikan dan mengembangkan industri halalnya dengan berbagi keahlian produk halal. Apalagi, Malaysaia memiliki lingkungan yang komprehensif untuk mengembangkan industri halal.
Dilansir dari abna24, Senin (3/4) perwakilan dari Malaysia External Trade Development (Martrade) mengatakan, Malaysaia memiliki lingkungan yang komprehensif untuk mengembangkan industri halal. "Industri halal termasuk sistem sertfikasi halal, standar dan aturan, infrastruktur, insentif, manusia, dan perbankan syariah yang didukung kerangka kerja serta pemerintah," kata dia.
Pejabat Matrade juga menekankan, pemerintah Malaysia senang berbagi masalah halal mengingat teman dekat Jepang. Matrade berencana akan bekerja sama dengan Japan External Trade Organization untuk membawa perusahaan kedua negara menjalin kemitraan bisnis lebih strategis.
Pernyataan Matrade secara resmi tersebut dirilis setelah Gubernur Tokyo Yuriko Koike yang mengumumkan awal tahun ini Olimpiade dan Paralimpiade 2020 akan menyediakan makanan halal. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong umat Islam berkunjung ke Tokyo sebagai tuan rumah.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri Malaysia Najib Abdul Razak bertemu November 2016 membahas masalah halal ini. Najib menawarkan untuk memfasilitasi persiapan Jepang menyediakan makanan halal pada Olimpiade 2020 mendatang.