REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKPU Human Isitiative melibatkan sembilan tim kesehatan untuk mengatasi wabah diare di Somalia. Pelayanan kesehatan melalui bantuan tim medis dan obat-obatan oleh PKPU pada tahap awal telah selesai yang mencakup 10 titik di wilayah Kahla, Somalia. Kawasan ini menjadi tempat tujuan para pengungsi yang datang dari berbagai desa dan perkampungan di luar ibukota Somalia Mogadishu.
Dr Adan Abdi Osman, salah satu tim medis yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di penampungan pengungsi mengatakan tidak kurang dari 1.200 pasien dilayani dan hampir 5.000 orang melakukan konsultasi dalam kurun waktu pelayanan. "Yang paling banyak menderita adalah anak-anak usia dibawah 10 tahun," katanya,
Umumnya mereka menderita penyakit gizi buruk sampai gizi buruk akut sehingga harus membutuhkan penanganan medis secara khusus. Kondisi ini memburuk dalam 3 bulan terakhir akibat penyakit bawaan dan sejak timbulnya kekurangan air serta bahan makanan melanda desa dan wilayah perkampungan.
"Disamping itu gejala diare masih mendominasi untuk seluruh kelompok umur. Kaum wanita dan usia lanjut menjadi yang paling terpapar," katanya.
Makin Banyak Anak Somalia Sakit dan Gizi Buruk
Hadibah Mohammad, ibu dari 4 orang anak yang merupakan salah seorang pasien menuturkan bahwa ia dan keluarganya harus segera meninggalkan kampung halamannya karena ancaman wabah diare yang sudah didepan mata. Bersama suami, dia harus meninggalkan ternak dan rumah mereka di wilayah Bay sekitar 150 km dari kota Mogadishu karena tidak ada lagi yang bisa dimakan.
"Tanaman kering, air menghilang dari sungai akibat kekeringan panjang," katanya.
Gejala penyakit yang ditemui oleh para pengungsi diantaranya penyakit kulit, ISPA, dehidrasi, dan demam. Seperti diketahui Somalia dan beberapa negara sekitarnya temasuk Kenya, Sudan Selatan, Ethiopia dan Nigeria dilanda kekeringan terburuk akhir tahun lalu terhitung sejak 50 tahun terakhir yang mengancam timbulnya kelaparan berkepanjangan. Sebelumnya PKPU juga telah mendistribusikan 21 ton bantuan pangan dan 300 ribu liter air bersih yang menjangkau 22 ribu pengungsi di Somalia.