REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yusuf Mansyur mengaku banyak mendapat manfaat positif menjadi seorang Pramuka. Pemimpin Daarul Quran ini merasakan pengalamannya mengikuti pendidikan kepanduan telah ikut membentuknya menjadi seperti sekarang ini dan ia selalu merasa sebagai bagian dari Pramuka.
"Saya ini anak Pramuka. Sampai kapanpun tetap Pramuka," ujar Yusuf Mansyur lewat postingan di akun media sosialnya, Selasa (28/3).
Karena itu, ia mengaku merasa sedih bila ada yang terlalu mendiskreditkan pembina pramuka karena satu-dua kesalahan. "Guru-guru saya dan kakak-kakak pembina pramuka di seluruh Indonesia adalah manusia, yang pastinya ada saja kesalahan, tapi beliau-beliau sosok yang luar biasa," ujarnya.
Yusuf mengingatkan, pembina pramuka itu tidak memiliki honor. Namun masih terus berupaya mengabdi dan menjaga anak-anak Pramuka, bahkan tak jarang selama 24 jam. Malah, lanjut dia, seringkali mereka rela meninggalkan kesempatan kerja seperti orang-orang lain dengan pendapatan yang lebih besar demi Pramuka.
Ia mengenang betapa senangnya saat masih kecil, dengan segala resiko yang ada tetap dibolehkan untuk ikut kemping. Ia juga merasakan didikan pembina Pramuka yang ia kenang begitu sabar membina dan memotivasi, bahkan untuk bisa bangun pagi. Mereka juga memotivasi seluruh regu untuk menyayanginya, tidak memarahi, memusuhi dan tidak menjauhinya.
"Dan, lihatlah didikan Pramuka di dalam diri saya, Insya Allah, segala kebaikan, berkah dan rahmat, mengalir ke semua pembina Pramuka di seluruh dunia. Tepok Pramuka," kata YM.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
