Senin 27 Mar 2017 23:59 WIB

Masjid di Era Digital

Rep: Wahyu Suryana, Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
bisnis digital/Ilustrasi
Foto: http://fathconsulting.co.id
bisnis digital/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era digital saat ini juga seharusnya tidak bisa lepas dari pengembangan masjid. Pakar Sosial Media dan IT Agung SR menekankan, jika masjid bisa mengembangkan berbagai jenis bisnis termasuk online.

"Sesederhana toko online (daring), misal jamaah masjid ingin umroh, tinggal dimasukkan ke aplikasi kirim dan share," kata Agung saat mengisi seminar Majelis Taklim Wirausaha di Masjid Al Ittihad, Sabtu (18/3).

Termasuk Kita Mart yang tengah diusung Koperasi Syariah 212 karena jamaah bisa membelinya cuma lewat ponsel, seperti belanja daring. Selain itu, ada pula pembelian listrik, pulsa, tiket dan pengumpulan donasi yang karena dilakukan lewat daring lingkup pasar jadi dunia.

Agung menerangkan, MTW  akan memiliki aplikasi-aplikasi seperti Masjid Kita, yang memudahkan pengurus mengundang dai-dai kondang. Tinggal memilih aplikasi Halo ustaz, pengurus bisa melihat kapan jadwal kosong dai-dai kondang, dan dengan sekali klik bisa langsung melakukan koordinasi. "Contoh lain, Ustaz Khalid Basalamah, walau jarang muncul di televisi tapi orang banyak mengenal karena lewat media sosial," ujar Agung.

Ia menjelaskan, itu bisa dilakukan pengurus-pengurus masjid dengan mengunggah ceramah-ceramah yang dilakukan di masjid sehingga orang bisa menontonnya di dunia maya. Selain bisa mendapat pendapatan lain lewat iklan, berbagai pilihan bisnis itu akan menghapus isu dai-dai sulit soal honor. "Masjid itu harus bangkit karena potensinya luar biasa, sekaligus, era penetrasi digital ini umat harus pula modern," kata Agung.

Agung  menekankan, pentingnya pengembangan ekonomi masid melalui digitalisasi. Menurut dia, ekonomi Indonesia 95 persen sudah dikuasai non-Muslim. Termasuk di dalamnya yang dikuasai lewat daring. Padahal, dia menjelaskan, pengguna Muslim saat ini ada sekitar 100 juta.

Menurut dia, digitalisasi dilakukan dengan konsep yang Islami dan berjamaah. Karena itu, masjid tidak perlu lagi memulai dari nol karena tinggal bermitra di MTW. Ia menerangkan, cara-cara yang ada juga bisa dilakukan dengan cara-cara sesederhana toko daring yang ada saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement