REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zambia. Negara yang terkurung daratan di Afrika bagian selatan itu adalah rumah bagi 58 ribu umat Islam. Negara yang tidak memiliki garis pantai itu berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo di sebelah utara; Tanzania di timur laut; Malawi di timur; Mozambik, Zimbabwe, Botswana, dan Namibia di selatan; serta Angola di barat.
Pada 1996, negara yang awalnya bernama Zambezia Utara dan Rhodesia Utara itu diputuskan sebagai negara Kristen oleh Presiden Fredrick Chiluba. Keputusan tersebut kemudian dikukuhkan dalam konstitusi. Secara otomatis, Kristen adalah agama mayoritas serta agama resmi negara yang terletak di bagian selatan benua Afrika itu.
Berdasarkan hitungan sensus pada tahun 2000, populasi Muslim di negara tersebut tidak lebih dari satu persen saja. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Islam di negara itu sungguh luar biasa. Kini warga Zambia banyak yang beralih memeluk Islam.
Kondisi itu mendapat perhatian serius dari kalangan Kristen Zambia. Berdasarkan laporan organisasi Kristen, Frontline Fellowship, yang dikutip dari www.newsfromafrica.org, pertumbuhan Islam di Afrika, khususnya di Zambia, dua kali lipat dari pertumbuhan Kristen di tempat yang sama.
Hal tersebut terlihat jelas pada semakin banyaknya pembangunan Masjid, baik di daerah yang mayoritas Islam maupun di daerah lain yang justru lebih banyak dihuni penduduk Kristen. Frontline Fellowship menganggap bahwa pertumbuhan pesat agama Islam di Zambia itu karena adanya dukungan dana yang besar dari negara-negara Arab.
Selain membangun masjid dengan uang dari sumbangan negara-negara penghasil minyak tersebut, Muslim di Zambia juga banyak membangun sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Sekolah-sekolah tersebut disediakan secara gratis bagi siapa pun penduduk di negara yang merdeka dari Inggris pada 24 Oktober 1964 itu.
Bagi negara berkembang, kesempatan mendapatkan pendidikan gratis ini tentu begitu menarik. Sehingga, pemeluk Kristen pun menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah Islam. Selain meringankan dari sisi ekonomi, mereka berharap pendidikan dari umat Muslim ini jauh lebih baik.
Lewat cara inilah, Muslim di Zambia berdakwah dan mengenalkan agama Islam. Kondisi ini membuat khawatir Kristen sebagai agama mayoritas. Dikutip dari laman yang sama, Pendeta Katolik, Benjamin, menjelaskan, berdasarkan sensus tahun 2000, populasi umat Muslim di Zambia memang hanya 41.932 dari total 9,4 juta penduduk (sekitar satu persen saja).
Akan tetapi, pada kenyataannya jumlah umat Islam jauh lebih banyak daripada hasil sensus. Benjamin menyebutkan, Muslim di Zambia bisa mencapai tiga persen. Sebagai agama minoritas, Islam sudah mencuri perhatian masyarakat di negeri itu. Islam sudah menjadi agama alternatif bagi masyarakat Zambia, di samping keberadan agama Kristen dan kepercayaan lokal.