Selasa 21 Mar 2017 05:46 WIB

Islam Berkembang Pesat di Peru

Rep: Yusuf Ashiddiq/ Red: Agung Sasongko
Muslim Peru saat melaksanakan saat berjamaah.
Foto: ihh.org
Muslim Peru saat melaksanakan saat berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakta menggembirakan melingkupi kawasan Amerika Latin. Seperti diungkapkan Paulo Daniel Farah, seorang pakar Islam dari Universitas Sao Paolo, Brasil, pascaperistiwa 11 September, di wilayah tersebut sedang terjadi gelombang penguatan agama Islam.

Sejumlah data mendukung pernyataan itu. Diketahui, di tiap negara di sana, terdapat konsentrasi umat Muslim dalam jumlah signifikan. Diperkirakan, secara keseluruhan terdapat sekitar enam juta jiwa penganut Muslim. Brasil merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar, atau sebanyak 1,5 juta jiwa. Diikuti oleh Argentina dengan 900 ribu jiwa umat Islam serta Venezuela sekitar 700 ribu.

Di beberapa negara lain, agama Islam memang hanya dianut oleh sekian ribu penduduk. Mereka terdiri atas imigran asal Timur Tengah, Afrika, atau Asia Barat, serta penduduk lokal yang menjadi mualaf. Tapi, dari waktu ke waktu, jumlah warga Muslim terus bertambah dan Islam berkembang pesat.

Geliat itu berlangsung tak hanya di kota-kota besar, bahkan hingga ke daerah pedesaan maupun pedalaman. Kendati minoritas, umat Islam mampu memberikan pengaruh luas di masyarakat. Kiprah mereka merambah ke berbagai bidang. Peru merupakan contoh terbaik. Di sana, umat Islam begitu dikagumi, terutama dalam keterampilan mendesain bangunan. Beberapa gedung dan bangunan indah di negara itu berarsitektur Islam.

Keberadaan bangunan bergaya mediterania dan Timur Tengah semakin menambah daya tarik kota-kota di sana. Warga Peru pun menyebutnya sebagai gaya arsitektur Arabescos. Sejatinya, Islam memiliki sejarah panjang di negara ini. Setelah penaklukan Andalusia oleh tentara Spanyol, banyak umat Islam memilih pergi ke Amerika Latin dan menetap di sana.

Kemudian, tiba era kolonisasi serta penyebaran Kristen antara abad 16 sampai 19. Seiring pembukaan lahan perkebunan dan pertanian, didatangkan banyak budak dan pekerja asing, termasuk dari negara-negara Islam. 

Sejak itulah jumlah warga Islam terus bertambah. Di beberapa kota di Peru, mulai muncul komunitas-komunitas Islam. Pada pertengahan abad ke-20, datang penduduk asal Palestina serta Lebanon yang menghindari konflik di negaranya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement