Selasa 14 Mar 2017 17:00 WIB

Menelusuri Jejak Seni Kaligrafi

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Pedagang hiasan Kaligrafi menata barang dagangannya di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (22/6).
Foto: Republika/Rahmawaty La'lang
Pedagang hiasan Kaligrafi menata barang dagangannya di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kaligrafi merupakan seni tulisan tangan yang indah. Istilah ini berasal dari kata Yunani untuk "keindahan" (kallos) dan "menulis" (graphein). Pada masa abad kedua sebelum Masehi (SM), bangsa awal Semit di ujung timur Mediterania bereksperimen dengan tulisan abjad. Antara 1500 dan 1000 SM, tanda-tanda abjad ditemukan.

Beberapa Bangsa Semit di wilayah Timur Tengah berbicara dengan menggunakan bahasa yang saling terkait. Sehingga, memungkinkan mereka untuk menggunakan tanda-tanda abjad yang sama. Setelah beberapa eksperimen dilakukan, ditemukan 22 tanda-tanda untuk konsonan dan tidak ada tanda-tanda vokal.

Suku-suku Kanaan (Ibrani, Fenisia, dan Aram) memiliki peran yang penting dalam pengembangan menulis abjad. Semuanya mulai menggunakan alfabet pada 1000 SM.

Pada masa peradaban Cina Kuno tradisi kaligrafi Asia Timur berasal dan dikembangkan dari Cina. Kaligrafi Cina merupakan bentuk kaligrafi luas dipraktikkan lingkup di Cina dan dihormati dalam budaya Cina.

Ada standardisasi umum dari berbagai gaya kaligrafi dalam tradisi ini. Seni kaligrafi Cina memiliki pembeda dengan jenis budaya lainnya. Pada seni kaligrafi ini Cina lebih menekankan gerak dan dibebankan dengan kehidupan dinamis. Menurut Stanley Baker dalam Tanley Ink Painting Today, kaligrafi telah banyak menyebabkan perkembangan bentuk seni di Cina, termasuk ukiran segel, pemberat kertas hiasan, dan batu pahat.

Keberadaan Seni Kaligrafi di Cina diyakini telah ada sejak 4000 SM. Lu W Aiken dalam bukunya yang berjudul Origins and evolution of Chinese Writing Systems and Preliminary Counting Relationships mengatakan, penemuan awal kaligrafi pada masa perdaban Cina kuno yakni pada 1435-1412 SM yang ditemukan oleh para arkeolog.

Tulisan yang ditemukan dibuat menggunakan cat cinnabar atau merkuri sulfida. Untuk itu, kehadiran kaligrafi di Cina Kuno diyakini telah ada sejak periode Dinasti Shang. Berdasarkan penemuan yang dialukan oleh para arkelog, seni kaligrafi pada masa ini ditulis menggunakan tulang atau tanduk sapi.

Jenis kaligrafi pada masa peradaban Cina kuno sangat bergantung dengan kerajaan pada masa itu. Jenis tertua dari gaya kaligrafi Cina pada peradaban kuno disebut Xiaozhuan style.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement