Kamis 09 Mar 2017 17:30 WIB

3 Menara Masjid Istimewa

Masjid Menara Kudus
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masjid Menara Kudus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Mengiringi sejarah panjang perkem bang annya, menaramenara masjid lahir mewakili zaman dan lingkungannya. Sejumlah kecil di antaranya tampil mengagumkan dan menghadirkan nostalgia kejayaan Islam di masa lampau. Sebagian lainnya secara kokoh menegaskan kekuatan sekaligus kesahajaan umat di masanya.

Menara masjid tertinggi dunia (210 meter) adalah menara Masjid Sultan Hassan II di Casablanca, Maroko. Dua menara masjid lain yang lebih tinggi (230 meter) sedang dalam pemugaran di Teheran, Iran. Selain menara-menara yang mencatatkan diri dalam peringkat dunia tersebut, terdapat menara-menara lain yang tak kalah istimewa. Berikut beberapa menara istimewa itu.

Menara Kudus

Menara ini mendampingi sebuah masjid tua di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah. Dibangun pada 956 H/1549 M, me nara ini bentuknya menyerupai bangunan candi zaman Majapahit, seperti Candi Jago di Jawa Timur dan Menara Kukul di Bali. Bentuk menara ini menyimbolkan akulturasi kebudayaan Hindu-Jawa dengan Islam.

Bersama Masjid Kudus, menara berketinggian 17 meter dengan luas 100 meter persegi ini merupakan bagian dari kompleks makam Sunan Kudus. Konstruksi batu bata pada menara ini dibuat tanpa menggunakan perekat. Konon, dengan diban tu para cantrik (murid padepok an)-nya, Sunan Kudus membangunnya hanya dengan menggo sok-go sokkan batu bata yang satu dengan batu-bata lainnya hingga rekat. Keunikan Menara Kudus menjadi magnet tersendiri bagi para peziarah dari berbagai wilayah di Indonesia.

Menara Masjid Agung Banten

Menara yang berdiri di sisi timur Masjid Agung Banten ini merupakan contoh lain menara tua yang unik di Indonesia. Masjid Agung Banten sendiri dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570) dan terletak di utara Keraton, berdekatan dengan alun-alun kota.

Menara berketinggian sekitar 24 meter ini bergaya Eropa dengan bentuk bangunan mercusuar. Ia dibangun oleh arsitek Belanda bernama Hendrik Lucasz Cardeel yang bekerja di Pelabuhan Banten pada abad 17 M. Konon, jauh sebelum difungsikan sebagai menara masjid, Cardeel membangunnya sebagai menara pengintai bagi Pelabuhan Banten.

Konstruksi menara ini berbentuk segi delapan, pintunya melengkung di bagian atas, tangganya berbentuk spiral, dan puncaknya memiliki dua tingkat balkon. Karakteristik tersebut lazim ditemukan di Belanda, terutama pada mercusuar. Pada saat yang sama, menara Masjid Agung Banten juga terpengaruh seni ragam hias Jawa.

Menara Masjid Samarra Iran

Menara spiral yang mengagumkan ini telah berusia 1.200 tahun. Menara dan Masjid Agung Samarra terletak di sisi timur Sungai Tigris, 125 kilometer arah utara Baghdad, Irak. Antara 221 H (836 M) hingga 279 H (892 M), Samarra merupakan ibu kota kekhalifahan Abbasiyah.

Dalam makalah berjudul The Mosque of al-Mutawakkil, dosen Arkeologi Universitas Durham (Inggris), Derek Kennet, mengatakan, masjid tersebut mulai dibangun pada 836 M dan selesai dalam waktu 52 tahun. Sementara, menaranya yang tetap kokoh berdiri hingga sekarang dikenal dengan nama Menara Malwiya, dan merupakan salah satu menara masjid terbesar di dunia. Kata “malwiya” berarti “terlilit” atau “rumah siput”.

Menara Masjid Emin

Ini adalah menara terkemuka di Xinjiang, Cina yang dibangun pada 1778 oleh Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing (1735-1796). Sumber lain menyebutkan, menara itu dibangun oleh Sulaiman, pejabat militer yang terkenal pada zaman Dinasti Qing untuk mengenang kehebatan ayahnya serta untuk menunjukkan kesetiaan kepada kaisar Dinasti Qing.

Menara elegan ini terbuat dari kayu dan batu bata, dengan bentuk melingkar dan semakin meruncing ke bagian atasnya. Diameter bagian dasar menara mencapai 14 meter, sementara puncaknya berdiameter sekitar 2,8 meter. Menara berketinggian 44 meter ini merupakan menara mas jid tertinggi di Negeri Tirai Bambu .

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement