REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Arab Saudi dan Malaysia mengumumkan pembentukan pusat global untuk perdamaian yang akan berbasis di Malaysia. Hal itu diungkapkan lewat pernyataan bersama yang menandai berakhirnya kunjungan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman di Malaysia.
King Salman Center for Global Peace, rencananya akan diisi empat kolaborasi. Kolaborasi terdiri dari Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Kementerian Pertahanan Malaysia, Malaysian University of Islamic Sciences dan Muslim World League.
Seperti dilansir dari Arab News, Kamis (2/3), rencananya, peluncuran pusat itu akan berselang 90 hari dari pengumumannya. Pembangunan pusat perdamaian itu kabarnya muncul dari perhatian Raja Salman dengan Perdana Menteri Najib Razak, atas isu-isu yang banyak menjadi perhatian umat Islam di dunia.
Keduanya sepakat tentang perlunya mengintensifkan upaya bersama untuk memerangi terorisme, dalam segala bentuk dan manifestasinya. Utamanya dengan menyatukan dunia Islam menghadapi ekstrimisme, sektarianisme dan memajukan dunia Islam sesuai tujuan OKI.
Mereka turut menyekapai pentingnya perhatian terhadap masalah di Palestina dan Suriah, terutama untuk bisa memberikan bantuan kepada pengungsi. Selain itu, keduanya menegaskan pentingnya mengatasi krisis Yaman, sehingga tercapai keamanan dan stabilitas.