Sabtu 25 Feb 2017 20:30 WIB

Masjid Ibrahimi, Saksi Bisu Genosida Warga Palestina 23 Tahun Lalu

Masjid Ibrahimi di Kota Hebron, Tepi Barat, Palestina.
Foto: Al-Markaz Al-Filistini Lil I'lam
Masjid Ibrahimi di Kota Hebron, Tepi Barat, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, KHALIL -- Masjid Ibrahimi di Hebron adalah saksi bisu peristiwa berdarah terhadap warga Palestina pada 25 Februari 1994. Ketika itu, seorang Yahudi ekstrem, Baroch Goldstein, dibantu dengan pasukan pendudukan Israel serta beberapa pemukim Yahudi di Kiryat Arba melakukan genosida terhadap warga Palestina yang saat itu sedang menunaikan shalat Shubuh.

Dalam laporannya, Paltime.net melansir, ketika pembantaian berlangsung, militer Israel menutup pintu Masjid guna mencegah warga untuk menyelematkan diri serta melarang warga Palestina di luar Masjid untuk masuk demi menyelamatkan korban.

Israel bahkan menembaki warga yang membantu mengangkat jenazah korban. Akbatnya, 50 warga Palestina menemui ajal mereka dalam pembantain tersebut, 29 di antaranya gugur di dalam Masjid Ibrahimi.

Pascaperistiwa tersebut, Israel menunutup Masjid Ibrahimi selama enam bulan serta membentuk lembaga bernama Shamgar yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus pembantaian tersebut.

Shamgar akhirnya memutuskan untuk membagi Masjid Ibrahimi menjadi dua bagian, 60 persen untuk Yauhdi dan sisanya untuk umat Islam. Mereka juga menempatkan pengalawan ketat di lokasi serta melarang azan dikumandangkan di Masjid tersebut.

Bagian Masjid Ibrahimi yang drampas oleh Yahudi adalah tempat persemayaman terakhir beberapa Nabi di antaranya adalah Nabi Ya'qub as dan Istrinya, Ibrahim as dan Sarah serta makam Nabi yusuf as.

Otoritas Israel hingga saat ini masih memperketat pemeriksaan keamanan disetiap pintu masuk masjid serta menggusur pasar Khan Khalil, Shahin, dan Hasbah yang dekat dengan lokasi.

Israel juga meletakkan gerbang elektronik yang biasa disebut dengan pintu kurungan, pos pemeriksaan dan 26 kamera pengintai di dalam masjid. Saat ini masjid ini hanya dibuka 10 hari dalam setahun untuk umat Islam dan 10 hari untuk Yauhdi.

sumber : suarapalestina.id/SPNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement