Rabu 22 Feb 2017 21:00 WIB
Belajar Kitab

Kasyifah Al-Saja Perpaduan Fikih dan Tasawuf

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Seorang santri tengah membaca kitab kuning
Seorang santri tengah membaca kitab kuning

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kitab-kitab fikih pada umumnya membahas tentang masalah hukum-hukum ibadah seperti shalat, cara bersuci (taharah), puasa, haji, nikah, dan waris. Jarang sekali ada kitab-kitab fikih yang menggabungkan konsep fikih dengan masalah-masalah akidah (tauhid) maupun tasawuf.

Hal inilah yang sedikit membedakan dengan kitab Kasyifah al-Saja karya Syekh al-Imam al-'Alim al-Fadhl Abi Abd al-Mu'thi Muhammad Nawawi al-Jawy, atau yang lebih dikenal dengan nama Syekh Nawawi bin Umar al-Jawy al-Bantani.

Kitab ini merupakan syarah (komentar) atas kitab Safinah al-Naja fi Ushul al-Din wa al-Fiqh karya Syekh al-'Alim al-Fadhl Salim bin Samir al-Hadhrami. Seperti kitab fikih lainnya yang merujuk pada mazhab Syafi'i (Muhammad bin Idris), kitab yang ditulis Syekh Nawawi ini pun berpedoman atau merujuk pada mazhab Syafi'i.

Kebanyakan kitab-kitab fikih yang ditulis mayoritas ulama senantiasa menempatkan muqaddimah (pembukaan) atau pembahasan awalnya mengenai bab taharah (bersuci), seperti syarat-syarat bersuci (berwudu), tayamum, dan air yang digunakan. Kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai shalat, zakat, puasa, dan sebagainya.

Sedangkan yang ditulis Syekh Nawawi dalam kitab Kasyifah al-Saja ini dibuka dengan pembahasan mengenai asas-asas Islam, iman, hakikat iman, dan pembuka pintu (kunci) surga.

Menurut Nawawi, asas atau Rukun Islam itu ada lima, yakni dua kalimat syahadat (mengakui tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasul Allah), mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa di bulan Ramadhan, serta menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Kelima rukun Islam tersebut menjadi dasar bagi seorang hamba dalam menuju mukmin sejati (insan kamil).

Selanjutnya, Syekh Nawawi melanjutkan pembahasannya tentang Rukun Iman yang terdiri atas enam macam, yaitu percaya kepada Allah SWT (yang memiliki 20 sifat), percaya pada malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya pada para Nabi, seperti Taurat (Musa AS), Zabur (Daud AS), Injil (Isa AS), dan Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW). Seluruh umat Islam di seluruh dunia berkewajiban untuk memercayai kitab-kitab tersebut, yang menjadi petunjuk bagi manusia dalam meniti jalan kebenaran (Shirat al-Mustaqim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement