REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan mengajak seluruh umat Islam agar merapatkan shaf dan menjaga ukhuwah Islamiyah serta solidaritas antarsesama Muslim. Hal ini dirasa perlu karena melihat kondisi saat ini dimana musuh Islam yang semakin berani mengintimidasi umat dan para ulama serta pemimpinnya.
FUIB Sulsel pun merasa perlu menyatakan sikapnya setelah memperhatikan kondisi dan perkembangan terakhir di negeri ini yang pergolakan politiknya semakin menampakkan sikap dan kebijakan-kebiajkan yang berseberangan dengan aspirasi umat Islam. FUIB Sulsel sebagai wadah silaturrahim umat Islam dan ormas Islam se-Sulsel, melalui siaran pers yang disampaikan Ketua FUIB Sulsel Muchtar Dg Lau menyatakan dukungannya pada Aksi Bela Islam 112 di Masjid Istiqlal demi
tegaknya marwah umat dan bangsa.
Muchtar mengatakan aksi yang dilakukan umat Muslim di Masjid Istiqlal tersebut sepenuhnya dijamin Undang-Undang di negeri yang kemerdekaannya diraih dengan darah para syuhada. FUIB Sulsel juga menghimbau kepada aparat keamanan untuk bertindak profesional dan proporsional serta tidak terpengaruh upaya provokatif antek-antek komunis atau siapa pun juga yang selalu berupaya membenturkan umat antara rakyat dengan aparat.
"Kami juga menuntut kepada pemerintah agar segera menghentikan segala upaya kriminalisasi ulama karena itu adalah suatu bentuk kezaliman yang nyata," ujar Muchtar.
Tuntutan lain FUIB adalah agar pemerintah dan aparat hukum untuk segera memberhentikan Basuki Thajaja Purnama alias Ahok dari jabatannya selaku Gubernur DKI Jakarta karena telah berstatus terdakwa sesuai Undang-Undang yang berlaku.
"Kami juga menghimbau kepada seluruh komponen umat untuk senantiasa dalam keadaan siaga dan siap menghadapi segala
kemungkinan, siapkan diri untuk menjaga NKRI dan sandarkan diri kepada Ilahi Rabbi. Permantap doa dan ibadah serta tawakkal kepada-Nya," kata Muchtar menambahkan.