Sabtu 11 Feb 2017 12:41 WIB

Menag Soroti Fenomena Klaim Kebenaran

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan orasi agama dan budaya di IAIN Purwokerto, Jumat (10/2). Di hadapan insan kampus dan civitas akademika, Menag menyoroti fenomena klaim kebenaran (truth claim) yang belakangan meningkat intensitasnya.

Lukman mengingatkan, umat Islam untuk tidak mudah terjebak truth-claim. Menurutnya, truth-claim dapat menutup pintu pada keterbukaan dan kebinekaan. Padahal, tidak ada seorangpun yang dapat menembus pemahaman agama secara sempurna karena keterbatasan akal manusia.

Dia menilai, sangat logis kalau manusia berbeda-beda dalam agama. Sebab, kebenaran tafsir atas wahyu adalah relatif. Para mufassir adalah culturalbroker yang menjembatani yang tidak terbatas' dengan 'yang terbatas'.

Lukman mengingatkan insan kampus agar tidak bermimpi bahwa semua manusia satu dan sama dalam agama karena hal ini bertentangan dengan sunnatullah.

Dikatakan Menag, Indonesia adalah bangsa yang bukan saja diberkahi kesuburan tanah dan penduduknya, tapi juga diberkahi kesuburan agama dan keyakinan. "Selama ribuan tahun, Nusantara sudah terbiasa dengan kehidupan beraneka agama yang saling harmoni. Maka, tidak heran jika kearifan-kearifan lokal yang sangat luhur, berakar dari nilai-nilai agama," katanya.

Namun demikian, lanjut Menag, Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan juga negara sekuler. Agama di Indonesia menempati posisi penting sehingga memperoleh ruang tumbuh seluas-luasnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement