Selasa 31 Jan 2017 00:52 WIB

Penduduk Texas Beri Dukungan pada Komunitas Muslim

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Pemadam kebakaran Victoria, Texas, memadamkan masjid yang terbakar, Jumat (28/1).
Foto: AP
Pemadam kebakaran Victoria, Texas, memadamkan masjid yang terbakar, Jumat (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  TEXAS -- Komunitas di Texas terus mendukung para penduduk Muslim di Texas setelah masjid mereka Islamic Center of Victoria  di Texas terbakar habis pada Sabtu lalu. Mereka bersimpati dengan umat Muslim yang makin tertekan setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah larangan Muslim masuk ke Amerika.

Untuk mencari bantuan dana bagi pembangunan masjid lagi, Islamic Centre of Victoria mencari donasi melalui GoFundMe untuk biaya pembangunannya. Rupanya banyak pihak yang bersimpati kepada umat Muslim, donasi untuk pembangunan masjid di Texas kembali meraih mencapai lebih dari 600 ribu dolar AS dari target 850 ribu ribu dolar AS hanya dalam waktu 24 jam.

"Kami sangat syock pada Sabtu pagi, kami melihat masjid kami terbakar," kata  Shahid Hashmi, Presiden Islamic Centre seperti dilansir Aljazirah, Senin, (30/1).

Menurut laporan warga lokal, masjid terbakar pada pukul 2 pagi ke atas. Namun dengan banyaknya warga yang peduli bahkan sumbangan dari online yang banyak membuat keadaan lebih baik. "Bantuan itu sangat luar biasa. Kami sangat berterimakasih dan bersyukur," ujar Hashmi.

Hancurnya masjid akibat kebakaran itu menimbulkan sejumlah pertanyaan. Saat ini, polisi Victoria, Departemen Pemadam Kebakaran bekerja sama dengan FBI, Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata Api untuk menyelidiki penyebab kebakaran masjid di Texas tersebut. "Saya berharap penyebab kebakaran masjid kami bukan disebabkan oleh kejahatan kebencian," kata Hashmi.

Victoria merupakan salah satu tempat yang disebut Bible Belt. Wilayah yang paling konservatif di AS selama 40 tahun. Selama ini, terang dia, tak ada suara kebencian terhadap Muslim yang terdengar di Texas secara lokal. Namun suara anti Muslim secara nasional memang sekarang sering terdengar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement