Ahad 29 Jan 2017 19:08 WIB

Purwakarta Realisasikan Pembangunan Islamic Center Cilodong

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sempat tertunda bertahun-tahun, akhirnya Pemkab Purwakarta mulai membangun kawasan Islamic Center di Kampung Cilodong, Desa/Kecamatan Bungursari. Nantinya, di kawasan tersebut akan berdiri masjid terbesar di wilayah ini. Selain fasilitas ibadah tersebut, akan ada fasilitas publik lainnya. Seperti, taman dan gedung pertemuan dengan kapasitas 1.500 orang.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, saat ini sedang proses lelang. Untuk tahap pertama, pemkab mengalokasikan anggaran Rp 50 miliar. Anggaran tersebut, untuk pembangunan masjid terlebih dulu. Adapun fasilitas lainnya, akan dibangun secara bertahap.

"Kawasan Islamic center ini, diprediksi akan lebih luas dari Pusdai Bandung," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Ahad (29/1).

Menurut Dedi, kawasan Islamic Center ini luasnya mencapai sembilan hektare. Tanah tersebut, milik pemerintah daerah. Makanya, akan dimanfaatkan untuk kepentingan publik. Makanya, kawasan ini nantinya menjadi salah satu pusat publik terbesar di Purwakarta.

Sebab, selain ada masjid yang akan diberi nama Masjid Raya Cilodong, juga ada sejumlah fasilitas lainnya. Termasuk, perpustakaan digital dan museum diorama satai maranggi. Karena itu, pembangunan infrasturktur ini akan dikerjakan secara bertahap dengan konsep penganggaran multi year.

"Nanti, warga Purwakarta bisa beribadah sekaligus refreshing dan bisa menikmati kuliner khas satai maranggi," ujar Dedi.

Islamic Center ini, lanjut Dedi, akan menambah fasilitas publik. Hampir sepuluh tahun terakhir, Purwakarta memang fokus pada pembangunan infrastruktur. Seperti, jalan desa diperbaiki dan lebarnya ditambah dari enam meter menjadi sembilan meter.

Kemudian, jembatan-jembatan penghubung antar kampung, antar desa, antar kecamatan bahkan antar kabupaten juga dibangun. Tujuannya, supaya mobilitas masyarakat semakin mudah. Penerangan jalan juga, sudah merambah desa-desa. Bahkan, di sejumah desa sudah dipasang kamera pengintai.

Khusus di wilayah perkotaan, pihaknya fokus pada pembangunan ruang terbuka hijau. Serta, spot-spot yang berbasis edukasi dan teknologi. Seperti, museum diorama, dan air mancur Taman Sri Baduga. Menurut Dedi, pihaknya ingin proses lelang bisa cepat dan sesuai jadwal. Supaya, pembangunan masjid ini bisa segera direalisasikan. Sehingga, delapan bulan kedepan, atau pada Oktober 2017 mendatang, masjid ini sudah bisa diresmikan dan bisa jadi tempat beribadah masyarakat muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement