REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 30 hari pascabanjir bandang yang terjadi pada 21 Desember 2016, Kota Bima dinyatakan telah pulih meski belum sepenuhnya. Saat ini, Rumah Zakat (RZ) sedang mempersiapkan 710 paket logistik dan perlengkapan rumah tangga untuk membantu korban banjir.
Koordinator Relawan RZ untuk Aksi Peduli Bencana Banjir Bima Surianto mengatakan, aktivitas warga memang sudah berjalan kembali seperti biasa. Pegawai sudah mulai masuk kantor dan pelajar mulai bersekolah. Tapi, belum sepenuhnya normal. Relawan RZ masih melihat lumpur dan sampah-sampah sisa banjir.
"Sampah tersebut bertebaran di jalan-jalan dan sekitaran rumah warga. Sehingga menimbulkan bau tidak sedap," kata Surianto kepada Republika, Ahad (22/1).
Ia menerangkan, perlengkapan rumah tangga warga korban bencana juga banyak yang hilang karena terbawa banjir. Sehingga mereka belum bisa menjalankan operasional rumah tangganya seperti biasa.
Setelah masa tanggap darurat berakhir pada 19 Januari 2017, Relawan RZ masih fokus membantu proses pemulihan pascabanjir. Di antaranya dengan mendistribusikan bantuan untuk sarana dan prasarana sekolah, masjid, perlengkapan rumah tangga dan membantu renovasi infrastruktur yang rusak.
“Kita telah menyalurkan 250 paket perlengkapan sekolah, alat peraga dan alat olahraga serta memberikan 200 kasur untuk warga terdampak banjir,” ujarnya.
Sebagai upaya membantu pemulihan warga Kota Bima yang terdampak banjir. Dikatakan dia, saat ini, relawan RZ sedang mempersiapkan 710 paket logistik dan perlengkapan rumah tangga untuk warga.