Jumat 20 Jan 2017 15:01 WIB

Soal Resolusi Jihad NU dan Fatwa MUI, Ini Komentar Cucu Pendiri NU

Logo NU. Ilustrasi
Logo NU. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resolusi Jihad NU yang digelorakanKH Hasyim Asyari merupakan perlawanan terhadap penjajah dalam mempertahankan wilayah dan membuktikan kemerdekaan Indonesia harus dipertahankan. Akibat terorisme makna jihad pun alami pergeseran nilai. Demikian diungkap,  Cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari, Aizzudin Abdurrahman yang biasa disapa Gus Aiz menanggapi pandangan resolusi jihad yang berkembang di masyarakat.

"Kita harus berhati-hati kepada mereka yang akan memanipulasi sejarah untuk kepentingan kekuasaan, ekonomi, apalagi tujuan politik yang merongrong kedaulatan negara, pancasila dan undang-undang dasar negara Indonesia.

Yang ada saat ini, agama dijadikan komoditas kepentingan kelompok tertentu, memecah belah sesama warga negara dan umat," Kata Ketua PBNU ini.

Kedaulatan bangsa ini yang telah dicapai melalui Resolusi Jihad NU merupakan perjalanan panjang perlawanan bangsa ini terhadap penjajah harus ditransformasikan secara serius dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan menjaga kedaulatan serta keutuhan bangsa.

Dalam hal ini mantan Ketua Umum Pencak Silat NU Pagar Nusa meminta pemerintah tegas terhadap ancaman-ancaman radikalisme, terorisme dan ekstrimisme, "Pemerintah dalam hal ini juga harus tegas dan sensitif terhadap ancaman radikalisme, terorisme dan ekstrimisme di satu sisi, liberalisasi dan ancaman komunisme disisi lain. Disinilah makna jihad saat ini yang harus kita perjuangkan. Ada perbedaan yang mendasari dikeluarkannya suatu fatwa, apalagi fatwa Resolusi Jihad NU", pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement