Kamis 19 Jan 2017 06:59 WIB

Dari Tolong-menolong Muncul Realisasi Takwa Paripurna

Takwa (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sejarah membuktikan, dengan ukhuwah yang mengemuka di Madinah dan bersumber dari sikap saling menolong tadi, umat pun membentuk sebuah masyarakat madani.

Pemikir dan ulama terkemuka Ibnu Katsir punya pandangan senada. Tolong-menolong yang sejalan dengan makna dasar Islam yakni tolong-menolong dalam kebaikan.

Dari sini muncul realisasi takwa secara paripurna. Sebaliknya, bila manusia saling membantu menerbitkan kemungkaran, segala macam kerusakan bakal nyata adanya. Rasulullah bersabda agar Muslim menolong saudaranya yang menzalimi dan yang terzalimi.

Mendengar hal ini, para sahabat melontarkan pertanyaan. Menolong yang terzalimi memang kami lakukan, tapi bagaimana menolong orang yang berbuat zalim?” Rasulullah menjawab, Mencegahnya dari terus melakukan kezaliman itu berarti engkau telah menolongnya.” Demikian hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Ahmad.

Dalam buku Ensiklopedi Akhlak Muhammad, Mahmud al-Mishri menyebutkan, menolong seseorang dari melakukan perbuatan mungkar dan tercela termasuk hal yang sangat mulia. Manusia hendaknya saling mengingatkan serta berwasiat dalam kebenaran maupun kebaikan.

Semua itu merupakan inti ajaran Islam dalam rangka memupuk nilai-nilai positif dan akhlak terpuji kepada setiap insan Muslim,” tegas al-Mishri. Rasulullah sendiri merupakan pribadi yang suka membantu. Beliau begitu memperhatikan para fakir miskin yang membutuhkan uluran tangan.

Maka, janganlah sekali-kali seorang Muslim meremehkan sesuatu yang makruf hingga ia tak melakukannya, walaupun sekadar memberikan tali sambungan, menuangkan isi bejana ke dalam bejana orang yang meminta air, menemui saudara dengan wajah ramah, menenteramkan hati orang yang merasa terasing, atau memberikan tali sandal.

Mahmud al-Mishri menyatakan, bersandar pada prinsip tersebut pula, hadirlah konsep zakat, sedekah, atau infak sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang tidak berpunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement