Senin 16 Jan 2017 14:00 WIB

Seberapa Megah Istana Firaun?

Kuil Luxor, salah satu tujuan wisata di Mesir.
Foto: tripadvisor.com
Kuil Luxor, salah satu tujuan wisata di Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mesir adalah sebuah negara yang terletak di kawasan Benua Afrika, dengan ibu kotanya Kairo. Negara ini, sangat terkenal di seantero dunia karena berbagai peninggalan masa lalu, yang hingga kini masih dapat disaksikan. Di antaranya adalah Piramida, patung Sphinx (berkala singa), museum tahrir, ma'bad al-Karnak, Luxor, Memphis, Sungai Nil, dan lain sebagainya.

Tak heran bila banyak wisatawan yang selalu datang ke negara ini, selalu menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu lokasi dimaksud, untuk menyaksikan berbagai peradaban dunia di masa lalu. Pada 2007 silam, Mesir meraih peringkat kedua di antara lima negara terbaik di Timur Tengah yang menjadi tujuan wisata. Dan sektor pariwisata di Mesir mewakili 11,3 persen dari GDP Mesir.

Selain itu, di negara ini pula terdapat sejumlah peristiwa penting yang diabadikan dalam berbagai kitab suci, Injil, Taurat, Zabur, dan Alquran. Di antaranya adalah kisah Nabi Musa AS dan Firaun. Firaun adalah julukan untuk raja-raja Mesir, ketika itu.

Menyebut nama Nabi Musa AS dan Firaun, maka yang tebersit adalah kisah dihanyutkannya Musa di Sungai Nil, hingga kemudian ditemukan oleh permaisuri Firaun, lalu ia diasuh di istana Firaun. Selanjutnya, setelah dewasa, Musa 'berperang' melawan Firaun hingga Firaun tenggelam di Laut Merah. Jasadnya diabadikan oleh Allah dan hingga kini masih dapat disaksikan di museum Tahrir, Kairo, Mesir.

Bila melihat berbagai peninggalan Firaun masa itu saat ini maka dapat diketahui betapa besarnya kekuasaan Firaun, dan kemegahan istananya. Seberapa mewah dan megahnya istana Firaun tersebut, dan di manakah keberadaannya?

Sebagai sebuah istana, tempat singgasana raja, tentu saja keberadaannya sangat mewah dan megah. Sebagaimana dikisahkan, setelah Musa dihanyutkan ke sungai, ia diasuh di istana Firaun. Begitu juga, ketika Musa dan Harun mengajak Firaun agar beriman kepada Allah, serta Musa melawan para ahli sihir Firaun, semua itu dikisahkan berada di dalam istana Firaun.

''Maka, datanglah kamu berdua kepadanya (Firaun) dan katakanlah: 'Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk'.'' (QS Thaha [20]: 47).

Bani Israil di waktu mereka berada di Mesir adalah budak Firaun. Mereka dipekerjakan untuk mendirikan bangunan-bangunan yang besar dan kota-kota dengan kerja paksa. Maka, Nabi Musa AS meminta Firaun agar Bani Israil dibebaskan.

''Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, darimana saja ia datang.'' (QS Thaha [20]: 69).

''Firaun berkata, 'Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberpa tahun dari umurmu, dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas budi'.'' (QS asy-Syuara [26]: 18-19).

''Dan berkata Firaun, 'Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka, bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta'.'' (QS al-Qashash [28]: 38).

Ungkapan serupa ini juga terdapat dalam surah al-Mu'min [40]: 36-37. Dan ayat di atas menerangkan bahwa peristiwa itu terjadi di istana Firaun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement