REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa membangun sekolah darurat di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Sekolah dibangun dengan konstruksi kayu setelah bangunan permanen sekolahan mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) beberapa waktu lalu.
"Hasil penilaian dampak gempa di klaster pendidikan dan bantuan dari seluruh warga, kami bangun sekolah darurat di sekitar sekolah yang mengalami kerusakan," kata Manager Pengurangan Resiko Bencana DMC Dompet Dhuafa, Iskandar Darussalam dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (16/1).
Dia mengatakan, pengerjaan sekolah atau ruang belajar sementara dilakukan dengan gotong-royong warga dan relawan. Pembangunan dilakukan cepat karena ruang kelas darurat yang dibuat bersifat sementara dengan material konstruksi kayu yang mudah diaplikasikan.
Sebanyak tiga sekolah darurat telah terselesaikan, yakni MTsN Meureudu dan MIN Beuracan 2 di Kecamatan Meureudu serta MIN Ulee Glee di Kecamatan Bandar Dua. Sedangkan tujuh dari total sepuluh sekolah darurat akan dikejar pembangunannya.
Iskandar menyebut proses belajar mengajar sebelumnya dilakukan di tenda-tenda darurat untuk menggantikan ruang kelas yang rusak. "Jadi sekarang kita membuat dua kelas darurat di halaman masing-masing sekolah," ujarnya.
Iskandar juga memastikan seluruh ruang belajar sementara bisa dipergunakan untuk aktivitas belajar-mengajar yang tentunya aman bagi anak-anak. Hingga saat ini pihaknya masih terus mengejar pembangunan sekolah darurat yang belum terselesaikan. Termasuk juga penataan perlengkapan untuk mendukung aktivitas belajar-mengajar beserta penempatan relawan pengajar.
"Semoga dalam dua pekan kedepan sudah siap semua dan bisa digunakan untuk melakukan aktivitas KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar)," kata dia.