Ahad 08 Jan 2017 18:26 WIB

Wakil Ketua MPR: Islam tidak Memaksakan Kehendak

Rep: Lintar Satria/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, Islam adalah agama yang cinta damai dan tidak pernah memaksakan kehendak. "Bukti bahwa Islam tidak memaksakan kehendak, seperti proses masuknya Islam ke nusantara," kata Hidayat Nur Wahid di hadapan ratusan jamaah Masjid An-Nashr Bintaro Sektor 5, Tangerang, Banten, Ahad (8/1).

Menurut Hidayat, pada proses masuknya Islam di nusantara, saat ini, ada kerajaan-kerajaan non-Muslim yang wilayahnya sangat luas, kuat, dan mapan dalam ekonomi dan militer, tapi Islam dapat masuk dan berkembang di Nusantara secara damai. "Islam masuk ke Nusantara tanpa peperangan, tak ada darah tertumpah setetes pun," ujarnya.

Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan, dalam hubungan masyarakat, umat Islam dapat mengambil kebaikan dari manapun.

Dia mencontohkan, bagaimana ketika Nabi Muhammad SAW mempersilakan sahabatnya untuk belajar kedokteran di Persia (Iran). "Padahal, saat itu Persia mayoritas penduduknya non-Muslim," katanya.

Pada kesempatan tersebut,Hidayat mengingatkan, umat Islam khususnya jemaah masjid An-Nashr Bintaro agar meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari manapun asal ilmunya. Hidayat juga meminta agar umat Islam belajar bahasa apapun, baik bahasa Jepang, Korea, Cina, dan sebagainya. "Dengan bahasa itu kita menjadi tahu ilmu pengetahuan," paparnya.

Menurut dia, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi telah diprioritaskan oleh Islam sejak dahulu, yang ditunjukkan oleh ayat pertama yang di terima Nabi Muhammad SAW yakni iqra atau membaca.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement