REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah santri untuk mensyiarkan perilaku ahlakul karimah dengan bersopan santun, berbudi pekerti dalam keseharian, serta menghindari kabar fitnah.
"Marilah kita ajak rekan-rekan kita yang ada di luar, yang sering menyampaikan hal yang berkaitan fitnah, berita-berita yang bohong, ujaran kebencian, hasutan-hasutan, untuk mengembangkan bersama-sama nilai-nilai kesantunan, nilai nilai kesopanan, nilai nilai budi pekerti yang baik," kata Presiden saat mengunjungi Pondok Pesantren at-Taufiqy, Kecamatan Wonopringgo, Pekalongan, pada Ahad (8/1).
Saat ini, kata dia, banyak berita bohong dan kabar fitnah yang tersebar melalui media sosial secara tidak bertanggung jawab. Menurut Presiden, para santri mempunyai peran serta potensi menyebarkan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh pondok pesantren kepada masyarakat.
"Ini perlu ditularkan ke luar agar kesantunan, kesopanan, budi pekerti yang baik itu sesuai ajaran nabi, akhlak yang baik, ahlakul karimah itu betul-betul bisa kita punyai dari generasi-generasi Indonesia yang akan datang," kata Jokowi.
Dalam kunjungannya ke Ponpes at-Taufiqy, Presiden bersilaturahim dengan para santri dan pimpinan pondok, Ahmad Taufiqurrahman. Presiden juga mengapresiasi kegiatan santri di ponpes yang mengaplikasikan pendidikan kejuruan atau vokasi melalui pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, sehingga siswa mendapat keahlian mandiri.
"Saya sangat menghargai apa yang sudah diberikan oleh Romo Kiai kepada para santri yang nantinya akan memberikan generasi-generasi yang akan datang yang tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga pintar di dalam berteknologi," ujar Presiden.
Jokowi yang melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pekalongan juga akan menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriyah di Gedung Kanzus Shalawat bersama Habib M Lutfi bin Yahya. Selain itu, Presiden akan melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Senin (9/1) untuk meninjau pembangunan infrastruktur.