REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan pengurangan angka kemiskinan di Indonesia satu persen setiap tahunnya. Direktur Baznas Arifin Purwakananta mengatakan, saat ini jumlah masyarakat miskin di Indonesia sebanyak 28 juta jiwa. Artinya, tiap tahun Baznas berkomiten untuk menyelesaikan permasalahan orang miskin sebanyak 280 ribu orang.
“Mudah-mudahan kita bisa mengurangi satu persen kemisikinan setiap tahun sehingga dalam waktu 10 tahun kita bisa memiliki angka pengurangan signifikan yakni 10 persen,” ujar Arifin saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (3/1).
Angka 280 ribu tersebut akan tersebar merata ke seluruh wilayah Indonesia. Masing-masing Baznas Provinsi, kabupaten kota telah memiliki format angka masing-masing.
Arifin menjelaskan, untuk mengurangi angka kemsikinan di Indonesia Baznas memberlakukan program segitiga pemberdayaan. Program segitiga pemberdayaan ini terdiri dari kegiatan sosial, ekonomi dan advokasi dakwah.
Untuk kegiatan sosial, Baznas akan memberi bantuan pertolongan kepada rakyat miskin melalui beberapa program. Seperti program kesehatan, beasiswa, dan bantuan bencana bagi masyarakat yang menjadi korbannya. Ini dikarenanakan banyak masyarakat miskin baru karena bencana.
Selain memberikan bantuan berupa kegiatan sosial, Baznas juga akan memberikan bantuan ekonomi. Menurut dia, masyarakat miskin akan berkurang bukan karena pembagian uang zakat melainkan karena diajak dalam pembangunan. Seperti menjadi tenaga kerja. Dalam menciptakan lapangan pekerjaan ini, Baznas akan memberikan bantuan bersifat modal. Selain memberikan bantuan modal, Baznas juga memberikan pelatihan, pendampingan dan penguatan di sektor produksi.