REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap pada 2017 kerukunan umat beragama meningkat dengan tidak banyak terjadi perselisihan.
"Bagaimanapun juga dinamika kehidupan ini terus berkembang dengan pesat. Maka saya ingin mengajak kita semua, harus ada kesadaran yang tumbuh di tengah-tengah kita bahwa kita adalah bangsa yang beragam," kata Lukman di Jakarta, Selasa (3/1).
Dia mengatakan keragaman adalah jati diri bangsa Indonesia dan perbedaan sebesar apapun harus dimaknai dari sisi positifnya untuk membangun bangsa bukan malah sebaliknya. "Jadi jangan sampai keberagaman membuat bangsa berpecah, menjadi saling menegasikan dan menafikan satu sama lain. Maka, keberagaman harus dimaknai positif yaitu membuat kita semakin kaya khasanah keragamannya. Keragaman justru akan mendatangkan berkah ketika kita memaknainya secara positif," kata dia.
Nilai keberagaman di tengah masyarakat, kata dia, harus dijaga sehingga tidak menimbulkan konflik.
Begitu juga dengan agama agar dapat dijunjung tinggi sebagai kekayaan bangsa bukan malah menjadikannya alat untuk berselisih di antara satu sama lain.
Di banyak kesempatan, Lukman juga kerap mengajak masyarakat untuk terus menjaga kerukunan umat beragama. Kerukunan disebutnya sudah menjadi karakter Indonesia sehingga harus dijaga dan dirawat dengan baik.
"Kita harus proaktif menghargai perbedaan daripada menuntut orang lain yang berbeda itu menghargai kita. Kalau dapat menghargai perbedaan orang lain maka kita bisa hidup rukun dan damai," kata dia.