Sabtu 31 Dec 2016 22:40 WIB

Raphael Narbaez: Tuhan Mengajariku Islam Lewat Alquran

Rep: c15/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Narbaez pun kembali mendalami Bibel. Ia melakukannya berjam-jam, terutama saat malam. Ia membaca seluruh isi kitab Perjanjian Baru dan melahap Perjanjian Lama; Genesis (Permulaan), Deutoronomy (Ulangan), Exodus (Kepergian).

Lalu ketika ia mencapai bagian tentang Prophets (Nabi-nabi), Narbaez tiba-tiba ingin mengistirahatkan matanya sambil berpikir tentang pertemuannya dengan Muslimah yang memberitahunya tentang Islam, tentang menjadi seorang Muslim, tentang Alquran, dan tentang Allah SWT. Lalu aku berkata, "Baiklah, aku adalah orang dengan pikiran terbuka sekarang. Aku akan mencari tahu tentang itu, bukan sebagai seorang saksi Yehuwa," tuturnya.

Mula-mula ia berpikir tentang jumlah Muslim dunia yang mencapai 1,2 miliar. Lalu, Narbaez berpikir bahwa ternyata setan tak terlalu hebat untuk bisa memperdaya 1,2 miliar umat Islam, dan ia pun mulai membaca Alquran untuk mencari jawabannya.

Narbaez menuntaskan bacaannya dan mulai menemukan jawaban lebih dari yang diharapkannya. "Segala sesuatunya menjadi jelas. Bahkan, aku bisa memahami Bibelku setelah membaca Alquran," tegasnya. Dan, Narbaez menyimpulkannya sebagai cara Tuhan menjadikannya seorang umat Kristen yang baik.

"Tuhan mengajariku lewat Alquran."

Narbaez pun terus membaca Alquran. Menurutnya, isinya lebih mudah dan lebih ringkas daripada kitab yang sering dibacanya. "Aku mulai meninggalkan Bibel yang pernah kuyakini sebagai perkataan Tuhan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement