Kamis 22 Dec 2016 07:25 WIB

Sinergi Jadi Kekuatan Utama Eksistensi Masjid Al Hidayah di Bali

Rep: wahyu suryana/ Red: Damanhuri Zuhri
Masjid Al Hidayah, Bedugul, Bali.
Foto: Youtube
Masjid Al Hidayah, Bedugul, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Nurkhamid, mengungkapkan salah satu kunci kesuksesan Masjid Besar Al Hidayah Bedugul menjaga eksistensi. Ia mengatakan, itu merupakan baiknya sinergi yang dilakukan masjid terhadap semua elemen umat di dalam pembinaan.

"Pembinaan dilakukan dua sisi, secara formal pemerintah dari Kementerian Agama, sisi lain dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), jadi kita bersinergi," kata Nurkhamid kepada Republika, usai Penganugerahan Masjid Percontohan, Selasa (13/12) lalu.

Ia menerangkan, tim pembinaan melibatkan unsur tokoh masyarakat di Bali, sehingga memiliki kekuatan lokal menjaga eksistensinya. Selain itu, satu yang terpenting datang dari Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai perwakilan Kementerian Agama terdepan, dan selalu diminta membina kehidupan masyarakat, baik tentang masjid maupun keluarga sakinah.

Namun, ia berpendapat, Masjid Besar Al Hidayah Bedugul memang memiliki keunikan tersendiri, mengingat dari sisi masyarakat masjid itu sudah menyatu dengan umat Hindu di Bali. Hal itu banyak membuat hampir tidak pernah ada masalah dalam bersosialisasi, disebabkan rasa toleransi kedua pihak sudah sangat tinggi dan terjaga sampai hari ini. "Tidak ada masalah dalam bersosialisasi, semua saling menghormati," ujar Nurkhamid.

Selain itu, Masjid Al Hidayah turut diuntungkan dengan kehadiran Wisata Pitu Wali yang ada di Bedugul, Sehingga senantiasa dilewati peziarah yang hendak melakukan tahlil. Terlebih, lantaran lokasi ziarah yang cukup jauh ke atas, peziarah kerap memarkirkan kendaraan di halaman Masjid Besar Al Hidayah, dan sering meramaikan masjid di pagi hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement