Kamis 22 Dec 2016 04:29 WIB

Tim PKPU Terus Bergerak Bantu Pengungsi Suriah di Perbatasan

Tim PKPU memberikan bantuan di Aleppo, Suriah.
Foto: PKPU
Tim PKPU memberikan bantuan di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Tim lembaga kemanusiaan PKPU terus bergerak membantu pengungsi suriah di perbatasan. Lebih dari 10 ribu orang lebih masyarakat Turki berkonvoi dari Istanbul dengan kendaraan masing-masing maupun dengan bis-bis sewaan telah bersatu, berkumpul menyatukan semangatnya di Reyhanli, Hatay. Mereka membuka jalan ke Aleppo bagi untuk memberikan jaminan kehidupan saudara-saudara Suriah yang terdzalimi disana.

Mereka berdiri berjam-jam di titik jarak 9 km dari pintu perbatasan Cilvegozu agar aksi 'Buka Jalan Menuju Aleppo' yang diprakasai organisasi kemanusian terbesar di turki, IHH Insani Yardim berhasil terlaksanakan dan agar para warga Suriah segera bebas dari penguasa dzalim di sana.

Beberapa ketua umum para NGO-NGO penting pun terus memberikan orasi termasuk ketua umum IHH Insani Yardim, Bulent Yildirim. Ia mengatakan pentingnya aksi kemanusiaan yang sedang berjalan ini.

"Ini mematik kembali semangat para peserta aksi yang mengetahui bahwa perjanjian kebebasan untuk saudara-saudara di Suriah tidak berjalan mulus seperti yang direncanakan," katanya.

Terpantau lantunan-lantunan kalimat tauhid dan semacamnya bergemuruh di langit Reyhanli pada siang hari yang bersuhu 3 derajat celcius itu dan pada akhirnya para peserta aksi pun meneriakkan "Başkan bizi Halep'e götür !", yang berarti "Pak ketua bawa kami ke Aleppo !".

"Ini merupakan pesan kepada dunia terutama para penguasa dzalim Suriah dan Aleppo sana bahwa perjuangan aksi kemanusiaan ini tidak bisa dihentikan dengan hanya gagalnya perjanjian-perjanjian," katanya.

Tim PKPU melaporkan hari pertama berjalan penuh semangat namun kurang memuaskan bahkan menyedihkan menyaksikan gagalnya perjanjian yang telah dilakukan. Hari kedua tim PKPU berpisah dari rombongan dan menjalankan beberapa program lain, yaitu mengunjungi rumah sakit, balai pelatihan khusus para janda syuhada, 'kampung' yatim, panti asuhan yatim piatu dan pos pusat pekerjaan IHH untuk Suriah.

Ditemani staff IHH bernama Ali yang merupakan orang asli Suriah namun telah menetap di Turki ini, tim PKPU berkesempatan mengunjungi rumah sakit Emel. RS Emel satu-satunya rumah sakit yang didirikan khusus untuk para saudara-saudara Suriah di perbatasan. Ada 2 ruang rawat inap di RS ini yang berkapasitas masing-masing 30 orang. Selain itu, terdapat pula fasilitas lengkap yang mumpuni di sana, seperti ruang perawatan laser mata, ruang perawatan gigi dan yang pasti ruang operasi.

Di samping fasilitas yang mumpuni ini terdapat 1 ruangan yang sangat sederhana tanpa dekorasi mewah, yaitu ruang istirahat para dokter. "Hal ini menggambarkan kepada kita tentang keikhlasan dan kesederhanaan para dokter dan staff rumah sakit Emel ini bahwa hal yang paling utama adalah keselamatan dan kesehatan pasien, yaitu saudara-saudara Suriah kita," katanya.

Di sana juga tersedia balai pelatihan kerja khusus untuk para janda-janda syuhada dan mereka  diberi pelatihan dan keterampilan menjahit di samping memproduksi langsung bermacam-macam pakaian. "Adapun bagi mereka yang telah lulus keterampilan menjahit berhak mendapat bantuan untuk membuka tempat produksi sendiri demi melanjutkan kehidupannya secara layak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement