REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR, Ali Taher, menuturkan enam aspek yang wajib diperhatikan pemerintah. Ia merasa, aspek-aspek ini membutuhkan perbaikan dan persiapan, jika ingin peningkatan mutu ponpes dan madrasah terwujud. "Pertama dari aspek kelembagaan, selama ini belum maksimal," kata Ali kepada Republika, Rabu (21/12).
Ia menerangkan, baik pusat maupun daerah sangat perlu bergerak linier dengan kementerian teknis, agar peningkatan itu bisa terwujud. Ali menekankan, penguatan kelembagaan sangat perlu untuk melihat sikap pemerintah kepada pondok pesantren dan madrasah yang memiliki tanggung jawab besar, terutama menyiapkan masa depan bangsa.
Kedua adalah konsep. Ia menjelaskan, konsep harus dipikirkan matang-matang terutama apa yang hendak dituju dengan keberadaan pondok pesantren dan madrasah. Ketiga, lanjut Ali, sarana dan prasarana harus mampu mendukung kebutuhan dan keberadaan lembaga pesantren dan madrasah, yang bertugas melanjutkan dakwah dan mencari pasar kerja. "Sebab, banyak lulusan pondok pesantren dan madrasah yang tidak terserap dengan baik," ujar Ali.
Keempat, ketersediaan tenaga kependidikan, baik tenaga penunjung maupun tenaga inti yaitu pengajar atau guru. Ali mengingatkan, mereka perlu sertifikasi dan pemerintah harus mampu menyediakan itu untuk lembaga-lembaga pendidikan, agar secara baik kualitas yang ada dapat benar-benar terukur dan terstruktur.
Kelima, harus dilihat berapa dana yang bisa dialokasikan pemerintah untuk peningkatan mutu pondok pesantren dan madrasah. Terakhir, Ali menyebut harus dilihat berapa besar perhatian pemerintah atas kesejahteraan guru, terutama di lembaga pendidikan swasta, yang beberapa tahun terakhir malah dirasa menurun kesejahteraannya. "Ini memang melebar karena perhatian pemerintah secara politik ada, tapi dari kebijakan anggaran belum berpihak," kata Ali.