Selasa 20 Dec 2016 19:44 WIB

Presiden Pakistan : Islam adalah Agama Damai

Presiden Pakistan, Mamnoon Hussain saat melakukan wawancara eksklusif dengan tim Republika di Jakarta, Senin (7/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Presiden Pakistan, Mamnoon Hussain saat melakukan wawancara eksklusif dengan tim Republika di Jakarta, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden Pakistan Mamnun Hussain mengatakan, bahwa Islam adalah agama damai dan tidak harus dikaitkan dengan terorisme. Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi Seerat-un-Nabi (PBUH).

Menurut Hussain, saat ini, begitu penting untuk mempromosikan persahabatan, bukan perbedaan. Seluruh dunia, kata dia, sedang berada dalam kekacauan karena ancaman ekstremisme dan terorisme. Tindakan ekstrimis ini dapat berakhir hanya dengan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad.

Dia menolak, persepsi oleh beberapa pihak yang menyebutkan umat Islam wajib berjihad untuk menciptakan kerusuhan di dunia. Tujuan utama dari jihad, katanya, adalah untuk mengakhiri penindasan dan ketidakadilan di dunia. Sehingga, ada banyak hal yang harus dipelajari sebelum mengadopsi konsep jihad.

"Kita harus ingat terkait ajaran yang telah diberikan tentang pentingnya menjaga hubungan dengan kerabat, tetangga, dan orang-orang sekitar,” ujar Mamnun Hussain seperti dilansir radio.gov.pk (19/12).

Menurut dia, perbedaan yang timbul dapat di atasi dengan mempromosikan rasa saling percaya di antara orang-orang yang memiliki peradaban, agama dan budaya yang berbeda. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban seluruh umat Islam menyampaikan pesan-pesan ajaran Nabi Muhammad SAW yang memiliki efek positif dan menjamin perdamaian global.

Ditegaskan Mamnun, Islam melarang menyakiti setiap Muslim atau non-Muslim dan pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah sama dengan membunuh seluruh umat manusia. Ajaran Nabi menjelaskan bahwa manusia sebaiknya menghindari perang. Tetapi jika perang memang harus dilakukan untuk membela diri maka harus mengadopsi cara yang dapat ditemukan di Sunnah Nabi.

Islam juga melarang segala bentuk terorisme. Mereka yang terlibat dalam terorisme dikahwatirkan lupa akan misi Islam sebenarnya. Untuk itu, dia menyarankan, ulama untuk ikut berpartisipasi dalam membimbing orang-orang  yang melenceng dari ajaran agama dan menyampaikan ajaran yang benar dari agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement