Ahad 18 Dec 2016 10:54 WIB

Muslim Inggris Bagi-bagikan Mawar Kampanyekan Islam Damai

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Bunga mawar menjadi simbol perdamaian dan persatuan yang diberikan Muslim di Inggris.
Foto: Pixabay
Bunga mawar menjadi simbol perdamaian dan persatuan yang diberikan Muslim di Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok Muslim Islam berkunjung ke 10 Downing Street untuk mengampanyekan perdamaian, Sabtu (17/12).  Mereka ingin menghapus stereotipe buruk yang melekat pada Islam.

Organisasi Islam As-Siraat ini memberikan bunga mawar dan kartu pada pejabat di sana, termasuk Perdana Menteri Theresa May. Kelompok mengampanyekan program Engagement2030 yang mempromosikan perdamaian dan persatuan.

Tidak hanya di Inggris, seluruh kelompok Muslim di 125 lokasi di beberapa negara mulai menggelar kegiatan serupa sejak 5 Desember lalu. Mereka memberikan mawar dan cokelat pada komunitas lokal sekitar dan menyebar pesan Islam yang damai.

Pada Sabtu, kampanye berpusat di area pemerintahan. Meski pemberian mawar juga berlaku pada masyarakat sekitar. Koordinator As-Siraat, Abdur Rehman Tobin mengatakan saat ini iklim dunia sedang penuh ketakutan.

"Pesan sesungguhnya dari Islam telah hilang," kata Tobin. Ia menilai mawar dan kartu adalah pesan damai. Aksi ini membawa kesempatan untuk Muslim dan komunitas lokal terlibat lebih jauh dalam percakapan.

Konselor London Borough of Newham Obaid Khan yang berada di Downing Street mengatakan aksi ini adalah inisiatif yang fantastik. Aksi tersebut juga mendapat respons yang luar biasa positif.

"Mawar adalah simbol damai dan cinta. Mari berharap acara seperti ini bisa membawa perdamaian," kata Khan. Negara AS, Selandia Baru dan Australia termasuk beberapa negara yang ikut dalam kampanye Engagement2030.

Kampanye juga termasuk memberi bantuan makanan pada tunawisma, mengunjungi orang sakit serta aksi amal lainnya. Seorang warga AS yang sedang berkunjung ke Downing Street, David Bowers mengatakan aksi ini sangat bermanfaat.

"Tidak banyak Muslim di tempat saya tinggal di AS dan banyak berita yang memberi kesan buruk," kata Bowers. Sehingga persepsi terhadap Muslim di Barat sudah negatif. Saat kampanye, Bowers melihat Muslim sangat baik, hangat dan ramah.

"Mungkin persepsi kami akan berubah sedikit demi sedikit," katanya, dilansir dari Aljazirah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement