Rabu 14 Dec 2016 17:00 WIB

Ini Ciri Khas Masjid Agung Sultan Qaboos

Rep: c02/ Red: Agung Sasongko
Masjid Agung Sultan Qaboos
Foto: Wikipedia
Masjid Agung Sultan Qaboos

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sebuah kubah utama dan lima buah menara tinggi menjulang menjadi fitur utama dari bangunan masjid ini. Kubah utama yang terdapat pada ruang shalat utama ini memiliki ketinggian hingga 50 meter di atas lantai. Sementara lima buah menara yang menghiasi bangunan masjid ini terdiri atas sebuah menara utama setinggi 91,5 meter dan empat menara sudut setinggi 45,5 meter. Kelima menara ini melambangkan lima rukun Islam.

Masjid Agung Sultan Qaboos termasuk salah satu masjid di dunia dengan desain bangunan yang megah dan indah. Kemegahan dan keindahan bangunannya tampak pada bagian interior masjid. Potongan ubin marmer berwarna putih dengan corak abu-abu tua menghiasi bagian lantai masjid yang tidak ditutupi oleh permadani.

Sepuhan berpola floral dan geometris tampak menghiasi seluruh dinding ruang shalat utama. Potongan keramik bermotif bunga dan geometris ini dipadukan dengan potongan marmer membentuk pola lengkung. Pola-pola seperti ini banyak ditemukan pada bangunan masjid yang dibangun oleh penguasa Dinasti Safawi dari Persia.

Bagian langit-langit masjid berhiaskan panel-panel kayu. Hiasan panel kayu ini terinspirasi dari bangunan benteng-benteng yang ada di Oman. Pembatas pada bagian mihrab yang terdapat di ruang shalat utama dihiasi oleh potongan ayat-ayat Alquran yang diukir di atas keramik. Sementara dinding pada bagian kubah masjid berhiaskan jendela kaca patri berpola segitiga yang disusun dalam kolom-kolom marmer. Sebuah lampu gantung yang terbuat dari kristal Swarovski dan berlapiskan logam emas menggantung di langit-langit kubah sepanjang 14 meter.      

Kemegahan masjid ini juga tampak pada hamparan permadani yang menghiasi bagian lantai di ruang shalat utama. Permadani berukuran 70x60 meter ini merupakan hasil buatan tangan 600 orang penenun wanita asal Khurasan, Iran. Dibutuhkan waktu empat tahun lamanya untuk membuat permadani seberat 21 ton ini. Pada 5 Mei 2001 atau sehari setelah masjid ini diresmikan, Sultan Qaboos menunaikan shalat di atas hamparan permadani buatan tangan terbesar di dunia itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement