Rabu 14 Dec 2016 12:58 WIB

HNW Berharap Tafsir At Tanwir Memasukkan Soal Etos Politik

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Foto: ist
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, mengapresiasi posisi politik Muhammadiyah yang sudah ditunjukkan sejak dulu hingga kini. Menurut Hidayat, posisi Muhammadiyah sebagai penganut moral politik yang sangat tinggi, patut diteruskan.

"Sebagaimana yang pernah ditunjukkan Ki Bagus Hadikusumo, Kahar Moezakir dan Kasman Singodimejo," kata Hidayat, dalam Launching Tafsir At Tanwir Muhammadiyah, di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (13/12).

Karena itu, sudah sepatutnya dalam Tafsir At Tanwir yang sedang disusun oleh Pimpinan tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah juga dicantum soal etos politik. Bukan hanya etos kerja, ekonomi dan sosial. Karena sesungguhnya, etos politik yang sudah ditunjukkan para pendahulu Muhammadiyah patut ditiru dan diteruskan para politisi. "Baik yang berasal dari Muhammadiyah sendiri, maupun politisi Indonesia pada umumnya," ujarnya.

Keberadaan pembahasan soal etos politik dalam Tafsir At Tanwir, kata Hidayat, akan menjadi petunjuk bagi politisi Muhammadiyah dalam menerjuni dunia politik. Ini penting agar mereka bisa tetap mempertahankan moral politik yang tinggi, seperti ditunjukkan para pendahulunya.

"Kalau tidak ada, jangan disalahkan jika politisi muda tidak memiliki tauladan yang benar dalam menjalankan kegiatan politiknya,'' ucap Politikus PKS tersebut.

Menyoal etika politik, Tafsir At Tanwir Muhammadiyah ini, lanjut Hidayat, merupakan tafsir yang sangat menarik. Tafsir tersebut sangat dibutuhkan warga Muhammadiyah, meskipun saat ini sudah terdapat banyak tafsir Alquran. Salah satu yang membuat Tafsir At Tanwir itu menarik adalah, kitab tersebut dibuat secara bersama-sama, oleh 15 orang. Sehingga diharapkan bisa memberikan hasil yang maksimal.

Tafsir At Tanwir Muhammadiyah yang dilaunching merupakan kitab yang pertama, dari 30 juz yang diharapkan. Rencananya, tafsir itu baru akan selesai dalam tujuh tahun yang akan datang. Saat ini, Tafsir At Tanwir Muhammadiyah jilid satu, itu sudah dicetak untuk memenuhi animo masyarakat yang ingin memiliki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement