Ahad 11 Dec 2016 15:39 WIB

Rehab Madrasah Terdampak Gempa Aceh Dilakukan Awal 2017

Psikolog anak Kak Seto mengajak pengungsi anak korban gempa bermain sambil menyanyi di pengungsian, Pidie jaya, NAD, Jumat (9/12).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Psikolog anak Kak Seto mengajak pengungsi anak korban gempa bermain sambil menyanyi di pengungsian, Pidie jaya, NAD, Jumat (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa 6,5 Skala Ritcher mengguncang Aceh pada Rabu (07/12) pagi. Pusat gempa yang berada di Kabupaten Pidie Jaya menyebabkan, sejumlah bangunan madrasah dan lembaga pendidikan Islam rusak, mulai dari rusak total sampai rusak sedang dan ringan.

Data sementara yang dirilis oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh hingga (8/12) menyebutkan, bahwa dua Raudlatul Athfal (RA) yang mengalami rusak sedang. Selain itu, ada 20 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terdampak, dengan rincian: satu MI rusak total, dua rusak berat, dan 17 rusak sedang.

Enam Madrasah Tsanawiyah (MTs) juga mengalami kerusakan; dua rusak berat dan empat rusak sedang. Sedangkan Madrasah Aliyah (MA) yang rusak ada empat. Sebanyak tiga MA rusak berat, dan satu MA rusak ringan.

Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengaku, pihaknya sedang terus melakukan pendataan terkait dengan jumlah akhir madrasah yang mengalami kerusakan sebagai dampak dari gempa Aceh.

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menegaskan, bahwa Kementerian Agama sudah menyiapkan anggaran bantuan bagi rehabilitasi madrasah yang mengalami kerusakan dan akan diproses pada awal tahun 2017.

"Madrasah yang terdampak masih kita inventarisir dan akan diberikan bantuan sarana dan prasarana pada awal tahun 2017," katanya saat dimintai konfirmasi terkait upaya yang akan dilakukan menyikapi sejumlah madrasah yang terdampak gempa Aceh, akhir pekan.

Selain madrasah, sementara ini tercatat ada 10 pondok pesantren yang juga mengalami kerusakan. Sebanyak empat pesantren rusak berat, tiga pesantren rusak sedang, dan tiga pesantren rusak ringan.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement