Senin 05 Dec 2016 17:27 WIB

JK Minta Masjid Ditata dan Dikelola Lebih Baik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Masjid Jamik Merdeka, salah satu masjid di Andai, Manokwari
Foto: Istimewa
Masjid Jamik Merdeka, salah satu masjid di Andai, Manokwari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menekankan pentingnya perbaikan dan pengelolaan masjid yang lebih baik. Ia pun menyoroti kondisi pengeras suara atau soundsystem di masjid-masjid yang selama ini kurang berfungsi baik.

"Kalau kita duduk di masjid 80 persen mendengarkan, 10 persen ibadah, 10 persen berdoa. Jadi karena itu yang paling penting akustiknya harus bagus. Kalau akustiknya tidak bagus, maka 80 persen waktu hilang. Jadi kalau tidak bagus soundsystem, itu tidur orang di masjid," kata JK saat meresmikan pembukaan rapat kerja nasional II Dewan Masjid Indonesi (DMI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/12).

Untuk melakukan perbaikan pengeras suara, JK mengatakan DMI dapat memberikan pelatihan-pelatihan baik pelatihan keagamaan maupun pelatihan manajemen masjid. Selain itu, ia juga mendorong agar pengurus masjid dapat mengurus sertifikat tanah masjid. Sehingga diharapkan tidak terjadi masalah dalam pengelolaan masjid nantinya.

"Kita harus menolong masjid agar dapat punya surat masjid. Supaya di belakang hari tidak ada yang mengklaim, itu punya kakek saya," tambah dia.

Lebih lanjut, JK menyampaikan penataan dan manajemen masjid juga perlu dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman. Karena itu, DMI juga mengembangkan aplikasi berbasis android yakni 'Masjidku'. 

Dengan aplikasi tersebut, diharapkan dapat menghubungkan masyarakat serta ulama dengan masjid. JK juga berharap aplikasi ini dapat dikembangkan di berbagai daerah. "Jadi masjid selalu kita berpidato, Islam itu modern mengikuti kemodernan. Kalau Islam itu modern, masjid itu harus modern," katanya.

Tak hanya itu, menurut JK, DMI juga akan membuka kursus arsitek pembangunan masjid. Sehingga diharapkan pembangunan masjid-masjid di daerah dapat dilakukan sesuai dengan peruntukannya. 

"Jangan nanti arsitek kantor dia bangun masjid, sesuai kantor saja, tempat urutnya betul menaranya betul masjidnya betul itu mahal, semua itu nanti kita laksanakan," ucap JK.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement