Kamis 01 Dec 2016 17:06 WIB

Di Masjid Salman ITB, ATM Mengeluarkan Beras

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Salman ITB
Foto: Dok: Masjid Salman ITB
Masjid Salman ITB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) umumnya digunakan menarik uang bagi nasabah bank. Tapi tidak di Rumah Amal Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB). Mesin ATM didesain mengeluarkan beras sebagai bahan makanan pokok.

Mesin dengan ukuran sekitar 150 x 50 cm ini diperuntukkan bagi kaum dhuafa yang menerima bantuan sembako dari Rumah Amal Salman. Tak lagi disalurkan secara konvensional dipacking menggunakan plastik, sekarang beras yang diberikan dapat diambil di ATM.

Manajer Penelitian dan Pengembangan Rumah Amal Salman ITB Romi Hadriyansyah mengatakan, ATM ini memang diinovasikan khusus untuk pembagian beras kepada mustahik yang terdaftar di Rumah Amal Salman. Dengan mesin, maka penyaluran sumbangan dari para donatur lebih mudah, efisien, dan tepat sasaran.

"Rumah Amal Masjid Salman ITB memiliki kegiatan rutin bernama Amal Sembako. Tapi sebelumnya sembako diberikan secara konvensional dipacking pakai kardus. Cara ini tidak efisien," kata Romi saat ditemui Republika di Masjid Salman ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Kamis (1/12).

 

Cara konvensional ini mengharuskan harus ada administrasi, sembako yang dikemas oleh pihaknya. Belum lagi ruangan yang semakin penuh saat akan dibagikan.

Kebutuhan alternatif penyaluran sembako yang lebih efisien sejalan dengan inovasi kreatif nan cemerlang dari salah satu alumni pengurus Rumah Amal Masjid Salman ITB, Budiaji. Budiaji menciptakan ATM beras yang saat ini digunakan di Salman.

ATM Beras ini resmi dioperasikan mulai 20 November lalu. Dengan cara ini mustahik tidak perlu menunggu jadwal pembagian Amal Sembako mengantri bersama penerima lainnya.

Melalui ATM, penerimaan pun dinilai bisa tepat sasaran. "Dari segi kemanfaatan ada dua yang memudahkan. Pertama segi sumber daya dalam pembagian nggak adalagi pengepackan secara tradisional. Kedua dari sisi administrasi semua pendokumentasi terekap secara digital," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement