REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Australia, Nadirsyah Hosen mengungkap ada tantangan yang dihadapi Muslim Australia. Salah satunya, masalah ego.
Menurut Hosen, banyak dari kelompok Muslim dari berbagai negara berkeinginan membangun masjid untuk kalangan sendiri. Juga tak jarang, kelompok Muslim yang kebanyakan imigran ini justru mendatangkan dai dari negara asal.
"Perlu ada strategi dakwah berbeda, pendekatan tidak bisa sama," ujar Hosen, Rabu (1/12).
Padahal, kata dia, sulit untuk membangun masjid. Alasanya seperti keharusnya memiliki tempat parkir dan kebisingan.
"Itu (sulitnya membangun masjid) terjadi juga karena kegagalan umat Islam menyiapkan perencanaan pembangunan masjid," kata Hosen.
Tantangan lain, kata dia, ada di aspek sertifikat halal terutama tentang sulitnya mendapatkan makanan halal. Menurut Hosen, masalah dikarenakan banyak rumah potong ingin menghasilkan daging halal cuma lewat mempekerjakan orang Islam tanpa pemahamanan potong sesuai syariat Islam.
Meski begitu, ia mengaku cukup senang melihat perkembangan umat Islam di Australia, terutama kerjasama antar kelompok-kelompok Islam yang ada. Salah satunya, Darulfatwa Australia pimpinan Salim Alwan Al Husainiyy, yang akan mengundang KH Hasyim Muzadi untuk berdakwah 10 Desember 2016.
"InsyaAllah 10 Desember mau undang KH Hasyim Muzadi," kata Hosen.