Kamis 01 Dec 2016 16:00 WIB

Mali, Berjaya di Tangan Para Sufi

Peta Mali. Ilustrasi
Foto: Aljazeera
Peta Mali. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sejarah masuknya Islam ke Mali dimulai pada abad ke- 9. Saat itu, selama abad ke-9, Muslim Berber dan pedagang Tuareg membawa Islam ke selatan Afrika Barat.

(Baca: Muslim Mali Dikenal Toleran)

Islam juga menyebar di wilayah tersebut melalui para pendiri persaudaraan sufi (tarekat). Penduduk Afrika Barat mulai memeluk Islam berkat kepercayaan yang tumbuh bahwa Tuhan adalah Esa.

Setelah itu, mulai tumbuh bentuk-bentuk baru di Mali, seperti politik, sosial, dan artistik. Kota termasuk Timbuktu, Gao, dan Kano, segera menjadi pusat pembelajaran Islam internasional.

(Baca Juga: Muslim Mali dan Sekularisasi Negara)

Di antara raja Mali, ada satu nama yang memiliki pengaruh paling besar pada masa pemerintahannya. Yakni Raja Mansa Musa (1312-1337). Raja Mansa memperluas pengaruh Mali ke Niger, Timbuktu, Gao, dan Djenne.

Mansa Musa adalah Muslim yang taat. Ia telah membangun berbagai masjid besar di seluruh Mali. Di bawah pemerintah Mansa juga, Timbuktu menjadi salah satu bagian dari Afrika dan pusat kebudayaan besar dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement