Rabu 30 Nov 2016 20:45 WIB

Satu Keluarga di Sukabumi Kembali Bersyahadat

Mualaf/ilustrasi
Foto: ROL/Mardiah
Mualaf/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Satu keluarga di Kampung Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyatakan diri kembali masuk Islam yang awalnya mereka merupakan pengikut ajaran Ahmadiyah.

"Kepindahan akidah ini merupakan keinginan mereka dan tidak ada paksaan sama sekali," kata Ketua I Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi Apep Saepudin di Sukabumi, Rabu (30/11).

Menurut dia, kepindahan akidah satu keluarga yang merupakan warga Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi ini merupakan hidayah. Apalagi keluarga ini sejak dari kecil sudah menjadi anggota Ahmadiyah

Dengan kembalinya kepada ajaran Islam yang sesungguhnya ini pihaknya menyambut baik, setelah ini, keluarga ini akan mendapatkan pembinaan dari MUI Kecamatan Parakansalak dan Kabupaten Sukabumi sesuai lokus tempat tinggalnya.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada pengurus tingkat kecamatan harus proaktif dalam pembinaan dan harus jemput bola, tidak bisa dibiarkan begitu saja, setelah mengucap dua kalimah Syahadat. "Keluarga ini harus tetap dibina dan harus mendapatkan perlindungan karena khawatir ada ancaman dari orang yang tidak senang dengan kembalinya ke ajaran Islam sesungguhnya," tambah Apep.

Dari pantauan, keluarga yang terdiri dari lima jiwa ini mengucapkan kalimah syahadat di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi dalam tempat yang berbeda. Untuk di mana kepala keluarga Irwan Noviandri (32) mengucapkan syahadat di dalam mobil sementara istrinya Siska Aryani (34) bersama tiga anaknya mengucapkan kalimah syahadat di ruangan MUI Kota Sukabumi.

"Saya memutuskan untuk kembali ke Islam karena hidayah dari Allah SWT," kata Siska usai mengucapkan syahadat.

Selain itu, alasan kuat yang mendorong ia dan keluarganya kembali ke ajaran Islam sesungguhnya yakni terkait bisnisnya dengan para rentenir yang merupakan petinggi di Ahmadiyah.

Bahkan, saat dirinya terpuruk dengan kondisi seperti ini tidak ada satu orangpun Jamaah Ahmadiyah yang membantunya termasuk membantu saat suaminya tidak bisa berjalan akibat ditabrak lari.

"Yang menolong kami malah warga lain yang notabene bukan pengikut Ahmadiyah. Saya pilih menjadi mualaf tanpa paksaan dari siapapun dan kami yakin Islam merupakan agama yang Rahmatan Lil Alamin," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement