Selasa 29 Nov 2016 20:00 WIB

Awal Ahmed Deedat Mulai Berdakwah

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Syech Ahmed Deedat
Foto: istimewa
Syech Ahmed Deedat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Ahmed Husain Deedat bukan figur asing di kalangan umat Islam dan dunia internasional. Tokoh kelahiran Tadkeshwar, India, pada 1918 ini dikenal sebagai kristolog dan 'misionaris' ulung yang pernah dimiliki umat Islam sepanjang sejarah abad modern.

Dia tidak hanya unggul dengan kemampuan retorika, tetapi juga istimewa di bidang tulis menulis. Berkat kontribusinya ini, Deedat pernah dianugerahi King Faisal International Prize pada 1986.

Tak banyak yang bisa diketahui dari masa kecil Deedat. Sejumlah informasi hanya menuturkan, ayahnya berimigrasi ke Afrika Selatan, tidak lama setelah kelahirannya.

Pada usia sembilan tahun Deedat meninggalkan India menyusul ayahnya ke Kwazulu-Natal, Afrika Selatan. Ibunya meninggal beberapa bulan setelah kepergiannya.

Tiba di Afrika Selatan, Deedat mulai tekun belajar. Dengan cepat, ia mampu mengatasi perbedaan bahasa dan menjadi siswa berprestasi di sekolah. Namun, karena keadaan keuangan, ia harus berhenti sekolah dan mulai bekerja pada saat usia 16 tahun.

Awal perkenalannya dengan kristologi justru berawal di sini. Pada 1936, saat bekerja sebagai sales furnitur, Deedat bertemu dengan sekelompok misionaris di sebuah seminar Kristen di Pantai Selatan Natal.

Dalam seminar misionaris ini, panitia menyampaikan tuduhan negatif tentang Nabi Muhammad SAW. Tuduhan tersebut membuat Deedat tersinggung.  Dari sinilah minatnya terhadap perbandingan agama muncul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement