Selasa 29 Nov 2016 09:23 WIB

Peserta Aksi 212 Diimbau Hati-Hati Terhadap Provokasi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Logo Aksi Bela Islam III diperlihatkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) saat menggelar konferensi pers di AQL Islamic Center, Jakarta, Jumat (18/11).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Logo Aksi Bela Islam III diperlihatkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) saat menggelar konferensi pers di AQL Islamic Center, Jakarta, Jumat (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Komando Kawal Al Ma'idah (Kokam) menilai aksi 2 Desember 2016 sangat beralasan karena lamban dan tumpulnya penegakan hukum. Para peserta aksi pun diimbau untuk lebih hati-hati terhadap pihak-pihak yang mungkin akan melakukan provokasi untuk menjatuhkan citra Islam.  

"Kepada peserta aksi kami imbau untuk menyiapkan diri dengan baik, meluruskan niat hanya karena Allah, untuk menuntut keadilan," kata Koordinator Nasional Kokam, Mashuri Masyhuda kepada Republika.co.id, Selasa (29/11).

Ia menegaskan, peserta aksi jangan terjebak dengan provokasi-provokasi dan pengalihan isu. Jaga akhlakul karimah sesuai tuntunan Islam yang rahmatan lil'alamin.

 

Dia mengatakan mereka juga akan mengkoordinasikan eksponen warga dan simpatisan Muhammadiyah serta komponen umat lainnya yang akan ikut Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016. "Insya Allah tidak kurang satu juta eksponen warga dan simpatisan yang akan menyampaikan aspirasi di seluruh Indonesia pada tanggal 2 Desember," jelasnya.

Ia menerangkan, Kokam akan menggunakan bundaran Patung Kuda sebagai titik kumpul utama. Kemudian akan masuk ke halaman Monas jika belum penuh dengan jamaah peserta aksi yang lain. Kokam akan bergerak pukul 07.00 WIB dari beberapa simpul dengan kekuatan maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement