REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allahu Akbar ... Allahu Akbar. Lantunan azan Zhuhur berkumandang. Satu per satu Muslim dari berbagai suku berdatangan untuk melaksanakan shalat Zhuhur di masjid cantik yang desain dan dekorasinya sarat akan sentuhan klasik ala Cordoba.
Mungkin Anda tak mengira bahwa masjid anggun nan megah itu berada di sebuah pusat perbelanjaan. Ya, tepatnya di puncak Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pasar Tanah Abang Blok A, Ustaz Mahdi Hamid Alatas, menceritakan, arsitektur masjid ini merupakan karya anak bangsa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Gaya bangunannya meniru arsitektur sejumlah negara Islam yang pernah berjaya. Ada desain-desain khas Andalusia. "Kaca-kacanya diambil dari corak-corak yang pernah digunakan orang-orang Persia dulu. Jadi, kalau kita lihat Masjid Pasar Tanah Abang Blok A ini mencakup peradaban dunia Islam," ungkap Ustaz Mahdi.
Masjid ini dibangun bersamaan dengan dibangunnya Pasar Tanah Abang pada 2004-2005. Tentang lokasinya yang berada di lantai paling atas pusat perbelanjaan ini, ia mengatakan, hal itu sebenarnya memiliki makna dan tujuan penting. Salah satunya untuk mengingatkan manusia agar tidak lupa pada Sang Maha Pencipta meski tengah disibukkan dengan segala bentuk aktivitas di pasar.
Pusat perbelanjaan yang berada di bawah masjid ini merupakan gambaran dari hubungan manusia dengan manusia (muamalah). Sedangkan, di lantai teratas pusat perbelanjaan terdapat masjid yang dibangun sungguh-sungguh untuk tempat beribadah umat Islam yang sedang beraktivitas di pasar.
Pengunjung Pasar Tanah Abang pun banyak yang datang dari mancanegara, terutama negara-negara Islam. Jadi, di atap pasar terdapat wisata ruhani, gambaran hubungan manusia dengan Tuhannya. "Hubungan manusia dengan manusia tidak bisa dipisahkan dengan hubungan manusia dengan Allah SWT," ujarnya.
Menurut Ustaz Mahdi, Masjid Pasar Tanah Abang Blok A bisa menjadi contoh bagi pusat perbelanjaan lain. Umumnya, tempat shalat di mal dan gedung-gedung besar hanya disediakan ala kadarnya.
Lain halnya dengan masjid di Pasar Tanah Abang Blok A ini yang dapat menampung 3.000 orang. Ia pun berharap, mal dan gedung-gedung besar dapat menyediakan tempat ibadah yang lebih layak dan nyaman bagi masyarakat Muslim.
Labbar Siregar, pengunjung Pasar Tanah Abang dari Bandar Lampung, mengaku kagum dengan masjid ini. "Alangkah mulianya orang yang membangun masjid di puncak pusat perbelanjaan ini," katanya.
Ia mengaku belum pernah menemukan masjid di pusat perbelanjaan yang semegah dan seindah Masjid Pasar Tanah Abang Blok A. "Saya senang di sini. Airnya banyak dan bersih. Imamnya bagus, apalagi kalau Jumat, masjid ramai," ujar Labbar yang sebulan sekali menemani istrinya berbelanja di Pasar Tanah Abang. Nah, biasanya saat sang istri berbelanja, dia menunggu di masjid yang berada di lantai 14 ini.
Bagi yang belum pernah berkunjung ke lokasi ini, keberadaan masjid di puncak bangunan itu mungkin akan terasa merepotkan karena harus menaiki ratusan anak tangga. Tetapi, jangan salah, pengelola pasar sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menyediakan tangga berjalan (eskalator) dan lift. Fasilitas itu tentu akan memudahkan para pengunjung untuk mencapai masjid ini.
Para pedagang yang berada di lantai basement pun tak perlu khawatir akan ketinggalan shalat berjamaah. Sebab, kumandang azan akan terdengar melalui pengeras suara yang tersedia dari lantai dasar hingga puncak.