Jumat 25 Nov 2016 14:47 WIB

Umat Islam Diminta Tiru Heroisme Para Pendiri Bangsa

Rep: wahyu suryana/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud (kanan)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menggelar tahlil akbar, Kamis (24/11) malam. Secara khusus, tahlil diadakan untuk mendoakan para pendiri NU dan pahlawan nasional Republik Indonesia.

Ketua PBNU Bidang Investasi dan Luar Negeri, Marsudi Syuhud, mengajak umat Islam di Indonesia meneladani apa yang telah dilakukan para pendiri bangsa untuk Indonesia. Ia menilai, peneladanan itu bisa menjadi salah satu langkah, menumbuhkan rasa cinta terhadap Indonesia.

"Kita berdoa agar dapat meniru bagaimana para pendiri bangsa berbuat banyak untuk bangsa dan agamanya," kata Marsudi, Kamis (24/11) malam.

Marsudi berpendapat, peneladanan itu merupakan bentuk menjalin keterikatan generasi penerus bangsa, ke mereka yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, Marsudi mengingatkan kalau keterikatan tidak cuma harus dilakukan kepada orang yang hidup saja, tapi mereka yang sudah meninggal.

Marsudi menekankan kepada generasi penerus, terutama umat Islam, agar senantiasa mengingat kemerdekaan yang ada saat ini tidak didapat dengan cuma-cuma.

Ia menegaskan, bangsa Indonesia meraih kemerdekaan lewat darah para pendiri bangsa, dan jasa-jasa itu yang harus selalu tertanam di pikiran. "Agar bangsa ini ke depan aman, nyaman, enak dan kepenak," ujar Marsudi.

Tidak lupa, ia mengingatkan pendiri bangsa terdiri dari berbagai golongan, terutama alim ulama yang memang sangat berjasa untuk menumbuhkah perjuangan di Indonesia. Karenanya, menurut Marsudi, umat harus senantiasa meyakini kalau bersama ulama, bangsa ini akan senantiasa dilimpahi berkah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement